”Kita akan evaluasi perbaikan-perbaikan mana yang menjadi ranah kabupaten kota, provinsi, maupun pusat. insya Allah segera keluar hasilnya,” ulas dia seperti dilansir laman jabarprovgoid.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun mem-posting informasi ini dalam akun Twitter pribadinya. Ini unggahan lengkapnya:
4,791 siswa dibatalkan keikutsertaannya dalam PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) 2023 di level SMA/K dan SLB karena melakukan kecurangan dengan membohongi dan mengubah domisili di Kartu Keluarga.
Dan tim pengaduan PPDB Jawa Barat akan terus melakukan investigasi lanjutan, bagi yang di kemudian hari ditemukan kecurangan serupa.
BACA JUGA: Jangan Nangis, Terungkap Detik-Detik Luis Milla Pamit kepada Pemain Persib di Ruang Ganti
Sistem diciptakan untuk seadil-adilnya akses hak pendidikan dengan mengutamakan warga setempat terdekat.
Sistem zonasi ini memang masih banyak kekurangan, karenanya akan dilakukan evaluasi untuk dibahas bersama dengan Kemendikbud agar tahun depan bisa lebih adil dan lebih sempurna.
Hatur Nuhun.
Postingan Ridwan Kamil mendapat banyak respons dari netizen.
BACA JUGA: 5 Musuh Terkenal Batosai si Pembantai dalam Rurouni Kenshin: Meiji Kenkaku Romantan (2023)
Akun @ardibhironx menulis, ”Pas jaman Soeharto kayaknya gak seribet ini deh orang yang mau masuk sekolah.”
Sedangkan akun @SusantoMulyono2 menyebut, ”Dl jarak dari rumah (desa) ke sekolah (kota bandung) 126km.. pada semangat belajar biar bisa masuk sekolah impian.. temen sekelas banyak yg dari luar jawa. Jaman masuk pake NEM.”
Sementara akun @saktiagung15, berkomentar, ”SMA hungkul Pak? Anak saya ga keterima SMP Negeri sampe down gara gara sistem ini. Sampai bilang masa prestasi kalah sama afirmasi duka nyogok. Eh..”
Dan, akun @imamer menulis, ”semisal 4.791 siswa dibatalkan itu sudah ditetapkan, kemudian siapa yang mengisi kekosongan sisa kuotanya? sementara kegiatan belajar mengajar sudah berjalan di sekolah.....
kemudian 4.791 siswa itu kudu kemana, karena proses ppdb swasta pun sudah berakhir?”