Bikin Panas Dingin Makelar PPDB, 4.791 Calon Siswa SMA-SMK di Jabar Dibatalkan, Satu Penyebabnya Ubah Domisili

Selasa 18-07-2023,20:16 WIB
Reporter : Ruslan
Editor : Ruslan

Bikin Panas Dingin Makelar PPDB, 4.791 Calon Siswa SMA-SMK di Jabar Dibatalkan, Satu Penyebabnya Ubah Domisili

BANDUNG, RADARTASIK.COM – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat bertindak tegas dalam menangani kecurangan PPDB 2023.

Dinas yang dipimpin Wahyu Mijaya ini secara resmi membatalkan kepesertaan 4.791 calon siswa SMA-SMK dalam PPDB 2023.

Tindakan yang diambil Kepala Dinas Pendidikan Jabar membuat bikin panas dingin makelar PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).

BACA JUGA: Mengerucut, 2 Calon Pelatih Baru Persib Pengganti Luis Milla, Progresnya Hari Ini Diwawancara Manajemen

Kadis Pendidikan Jabar Wahyu Mijaya menyatakan pembatalan kepesertaan calon siswa tersebut di antaranya terkait dengan masalah Kartu Keluarga (KK) yang tidak sesuai dengan aslinya dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

”Ada beberapa penyebab kita menolak 4.791 calon siswa terkait ketidaksesuaian data saat mendaftar berbagai jalur di PPDB,” ujar Wahyu usai mendampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) serentak di SMK Negeri 12, Kota Bandung, Senin 17 Juli 2023.

Misalnya terkait dengan dokumen KK dan titik koordinatnya, nilai rapor, dokumen program penanganan kemiskinan serta ketidaksesuaian dengan dokumen prestasi kejuaraan.

Dari pengalaman tersebut, pihaknya membentuk tim evaluasi untuk melakukan penilaian dan perbaikan sistem PPDB tahun depan seperti juga evaluasi yang telah dilakukan tahun lalu untuk pelaksanaan PPDB 2023.

BACA JUGA: Berlabel Timnas, Pengganti Tyronne Del Pino di Persib Punya Umpan Lambungnya Mirip Legenda AC Milan

”Kita sudah membentuk tim evaluasi untuk menilai dan memperbaiki sistem PPDB tahun 2024. Mana saja yang harus kita pertahankan dan mana saja yang harus kita perbaiki,” katanya. 

Wahyu menjelaskan bagi calon siswa tidak mampu yang tidak lolos masuk sekolah negeri, pemerintah tetap membantu mereka untuk bersekolah di swasta dengan memberikan bantuan keuangan untuk proses masuk sekolah.

”Kita anggarkan sebesar Rp2 juta per siswa, yang kita berikan satu kali saja di awal masuk sekolah dan tahun ini kita mengalokasikan untuk 7.500 siswa,” tutur dia. 

Wahyu memastikan tim evaluasi akan bekerja secepatnya untuk merumuskan perbaikan yang diperlukan dalam proses PPDB tahun depan.

BACA JUGA: Mantan Pemain Persib Sekaligus Kakak Beckham Putra Bersinar di PSIS Semarang, Agius: Kerja Keras Saat Latihan

Kategori :