BACA JUGA:Kuliner Kota Tasikmalaya Selalu Ngehits, Ada Bakery German yang The First Here In Town
“Suamiku, apa lagi yang raja titahkan kepadamu. Kulihat wajahmu seperti memikirkan hal yang berat,” tanya sang istri.
Abu Nawas menceritakan titah sang raja kepadanya yang sangat rumit.
“Bagaimana mungkin aku bisa menangkap angina. Baginda Raja ini mengada-ada saja. Tetapi aku tidak bisa membantah,” ujar Abu Nawas kepada istrinya.
“Lupakan saja dulu. Sebaiknya pergi mandi dan nanti makan lalu istirahat. Agar bisa berpikir tenang, suamiku,” hibur istrinya.
BACA JUGA:Warga 4 Desa di Garut Mendadak Tajir, Pembebasan Lahan Tol Getaci Beres Dibayar
Abu Nawas menurutinya saran istrinya. Memang terasa lelah dan lapar juga setelah perjalanan dari istana.
Apalgi sambil berpikir keras sepanjang jalan gara-gara titah raja yang aneh-aneh itu.
Sampai tiga hari yang diminta Baginda Raja Harun Al Rasyid, Abu Nawas tidak juga menemukan cara untuk menangkap angin dan dibawa ke sang raja.
Abu Nawas stress dan sebagai reaksinya perutnya mulai tidak enak. Perutnya kembung dan sering buang angin.
BACA JUGA:Motor Nunggak Pajak 7 Tahun Belum Jadi Bodong? Begini Penjelasannya
Berulang kali juga dia harus bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air besar.
Selepas dari kamar mandi tiba-tiba tebersit ide di pikirannya.
“Alhamdulillah,” puji syukur terucap dari mulut Abu Nawas yang lantas memanggil istrinya.
“Istriku, tolong minta botol keci yang ada penutupnya,” teriak Abu Nawas.
BACA JUGA:Haram Hukum Memondokkan Anak ke Pesantren Al Zaytun Menurut PW LBM NU Jawa Barat