Astaga 3 Orang Tewas Usai Makan Daging Sapi, Satu Korban Antraks Alami Perut Bengkak

Jumat 07-07-2023,22:23 WIB
Reporter : Ruslan
Editor : Ruslan

”Jadi 87 orang itu adalah yang seropositif tanpa gejala. Oleh karena itu tidak bisa kita masukan ke dalam katagori positif antraks dan inilah orang-orang yang akan diberikan pengobatan profilaksis,” ujar dr Imran pada konferensi pers secara daring, Kamis 6 Juli 2023.

Kemenkes juga mengimbau melalui surat edaran bagi semua dinas kesehatan dan fasilitas kesehatan di DI Yogyakarta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian antraks pada manusia dan mengantisipasi penyebaran antraks ke daerah lain.

Antraks adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Antraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing dan domba yang dapat menular ke manusia.

Bakteri penyebab antraks ini apabila kontak dengan udara akan membentuk spora yang sangat resisten terhadap kondisi lingkungan dan bahan kimia tertentu. Spora ini dapat bertahan sampai lebih dari 40 tahun di tanah.

BACA JUGA: Bisa Awet Muda, Iniloh 5 Manfaat Buah Anggur Merah Bagi Kesehatan Tubuh Kita

Spora Antraks dapat menular ke hewan ternak dan manusia bisa terinfeksi jika mengonsumsi hewan ternak tersebut juga dapat langsung masuk ke tubuh manusia lewat luka pada tubuh.

Untuk mencegah penularan, ada sejumlah gejala antraks pada hewan ternak yang perlu diwaspadai. 

Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian drh Nuryani Zainuddin mengatakan gejala klinis antraks pada hewan berupa demam tinggi pada awal infeksi, gelisah, kesulitan bernapas, kejang, rebah dan berujung kematian.

Gejala lain yang biasa terjadi seperti perdarahan di lubang hidung dan mulut hewan. Tidak jarang hewan ternak mengalami kematian mendadak tanpa menunjukkan gejala klinis.

BACA JUGA: Komjen Suntana Mantan Kapolres Tasikmalaya Kota Pernah Jualan Air Kemasan Jerigen

”Hewan yang mati akibat penyakit ini perlu dibakar atau dikubur untuk mencegah penularan. Tidak boleh dibedah atau disembelih,” ucapnya.

Penyakit antraks merupakan penyakit yang tidak dapat dibebaskan, tapi hanya dapat dikendalikan karena dia membentuk spora di tanah dan di lingkungan.

Ada beberapa pencegahan yang dapat dilakukan terhadap hewan ternak, yaitu melalui vaksinasi, melakukan kontrol lalu lintas hewan ternak, dan tindakan disposal pada hewan terinfeksi.

Secara nasional Kementerian Pertanian (Kementan) sudah mengalokasikan kegiatan pencegahan antraks melalui penyediaan vaksin dan operasional sebanyak 96 ribu dosis setiap tahun termasuk tahun 2023.

BACA JUGA: Tasikmalaya Dikepung Bencana, Ada 22 Titik Bencana dan Paling Parah di Kecamatan Parungponteng

Ada juga kegiatan pengamatan dan identifikasi penyakit antraks melalui surveilans dan pengambilan sampel untuk melakukan deteksi dini.

Kategori :