“Para ulama sepakat bahwa lagu-lagu atau langgam yang sekiranya dikhususkan diketahui menjadi ciri khas musik tertentu, dipergunakan pada hal tertentu, maka tidak boleh diperkenankan untuk dijadikan bacaan Al Qur’an,” terang UAH seperti dikutip Radartasik.com dari Adi Hidayat Official.
Terkait Membaca Al Qur’an diiringi musik, beberapa sumber menyebutkan sebagai bentuk mengolok-olok Al Qur’an.
Ayat-ayat Al Qur’an yang jadi dasarnya diantaranya:
"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab:”Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja”.
Katakanlah:”Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman..” (QS: At-Tauba : 65-66).
Termasuk ada juga yang harus meninggalkan kumpulan orang-orang yang dianggap mengolok-olok Al Qur’an.
“Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam al-Qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain.
Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahanam seluruhnya.” (QS: An-Nisaa : 140).
Diriwayatkan dalam sebuah hadits, ada seorang lelaki Nashrani yang masuk Islam. Ia membaca surat Al-Baqarah dan Ali Imran. Ia biasa menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba ia kembali ke agamanya semula.
Ia sering berujar: “Muhammad itu hanya tahu yang aku tuliskan untuknya saja.”
Maka Allah pun mencabut nyawanya. Setelah tubuhnya dikebumikan, paginya ia kembali dimuntahkan oleh bumi.
Orang-orang langsung berkomentar: “Ini pasti perbuatan Muhammad dan para sahabatnya itu. Karena ia lari darinya, sudah matipun kuburannya dibongkar dan tubuhnya dilemparkan keluar.”
Maka merekapun menggali sedalam-salamnya. Namun di pagi harinya, kembali ia dimuntahkan keluar oleh bumi.
Mereka kembali berkomentar: “Ini pasti perbuatan Muhammad dan para sahabatnya itu. Karena ia lari darinya, sudah matipun kuburannya dibongkar dan tubuhnya dilemparkan keluar.”
Merekapun kembali menggali tanah dengan sedalam-dalamnya yang mereka bisa. Namun di pagi harinya, kembali bangkai orang itu dimuntahkan oleh bumi.