Hal ini, jelas Dahlan Iskan, persoalan besar bagi para sarjana ilmu sosial untuk menyelesaikan itu. Dan di masa serta zaman gila-gilaan seperti ini, maka fakta tak lagi dianggap penting.
"Yang dianggap penting adalah framing, dan langkah berikutnya atau actionnya adalah yang disebut buzzer. Jadi para pendakwah akan kalah dentan buzzer. Maka, fakultas dakwah harus diganti dengan fakultas buzzer," jelasnya.