Sambil menunggu waktu pelaksanaan jumrah pada tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah yang masing-masing dilakukan selepas waktu Zhuhur, jemaah juga tetap memperbanyak dzikir dan doa.
Setelah melempar 3 jumrah secara terurut pada tanggal 12 Zulhijah, jemaah bisa keluar dari Mina sebelum matahari terbenam. Inilah yang disebut sebagai nafar awal. Jika sanggup bertahan sampai menyelesaikan melempar jumrah tanggal 13 Zulhijah, maka disebut nafar tsani.
Jika setelah tahalul ula atau tahalul awal jemaah tetap bertahan di Mina, maka tanggal 12 atau tanggal 13 Zulhijah jemaah berangkat menuju Masjidil Haram di Makkah untuk melakukan tawaf ifadhah, sa’i dan diakhiri tahalul tsani atau tahalul akhir.
BACA JUGA: Harga Daging Ayam Potong di Tasikmalaya Tembus Rp 40 ribu per Kilogram
Namun jika tawaf ifadhah, sa’i, dan tahalul tsani atau tahalul akhir sudah dilaksanakan, maka rangkaian manasik haji sudah selesai dan terlepaslah seluruh larangan haji dan prosesi haji telah selesai seluruhnya.
Bagi jemaah yang mengambil manasik haji secara ifrad, setelah beristirahat secukupnya dilanjutkan dengan ibadah umrah. Sedangkan untuk haji qiran dan haji tamattu, tidak perlu lagi melakukan ibadah umrah.
Ibadah umrah untuk haji tamattu sudah dilakukan sebelum ihram untuk haji, sedangkan ibadah umrah untuk haji qiran dilakukan sekaligus dengan rangkaian ibadah haji.
Setelah rukun haji dan wajib hajinya terpenuhi secara tertib sesuai urutan yang telah dituntunkan oleh Rasulullah SAW, maka jemaah haji tinggal menunggu waktu giliran pemulangan ke tanah air. Semoga ibadah haji dan umrahnya mabrur dan makbul. Aamiin.
Wallahu a’lam.