Presiden Joko Widodo sendiri mengharapkan program bioetanol dapat berjalan sesuai rencana, dimulai dari Bioetanol 5% (E5) pada BBM kemudian meningkat E10, E20 dan seterusnya.
Sedangkan dikutip dari astra-daihatsu.id bahwa campuran etanol 5% dengan Pertamax menghasilkan RON 111. Artinya, oktan BBM Bioetanol lebih tinggi daripada Pertamax.
2. Efisiensi Pemakaian
Masih di laman astra-daihatsu.id disebutkan riset dari Dharmanasa dkk pada Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin (2021) menyebutkan efisiensi Pertalite rata-rata sebesar 55 persen.
BACA JUGA: Dejan Savicevic: Maldini Dipecat AC Milan? Sepak Bola Bukan NBA
Sedangkan Bioetanol hasil pencampuran 5 persen etanol dengan Pertamax dapat meningkatkan efisiensi sebanyak 10,9 persen.
3. Konsumsi Bahan Bakar
Seperti diketahui, 1 liter Pertalite rata-rata dapat menempuh jarak hingga 52,60 kilometer.
Sedangkan Pertamax yang sudah dicampur dengan etanol dapat menempuh jarak hingga 54,04 km.
Karena itulah disebutkan bahwa campuran Pertamax dengan 5 persen etanol mampu menghemat konsumsi bahan bakar hingga 15,8 persen.
4. Harga Diperkirakan Lebih Mahal
Kekurangan dari BBM Bioetanol dibanding Pertalite yaitu dari segi harga. Dilansir dari mypertamina.id, per tanggal 1 Juni 2023, harga Pertalite non subsidi berkisar antara Rp 11.900 hingga Rp 12.800 bergantung dari wilayah di Indonesia.
Sementara harga BBM Bioetanol diperkirakan berada di atas harga Pertamax yaitu Rp 12.500 karena memiliki oktan yang lebih tinggi.
BACA JUGA: 2 Rute Perjalanan Tasik-Jakarta via Darat Tanpa Jalur ‘Horor’ Tanjakan Gentong
Pertamina menyebutkan harga baru Bioetanol dierkirakan akan lebih mahal dari harga Pertamax dengan alasan Research Octane Number (RON) Bioetanol yang lebih tinggi dari Pertamax.