Melihat sejarah dinasti Maldini di AC Milan dan kesetiaan Paolo yang menghabiskan 25 tahun karirnya hanya untuk Rossoneri, Ancelotti menganggap pemecatan Maldini karena pemilik hanya mengejar keuntungan.
Don Carletto langsung mengatakan klub yang memprioritaskan bisnis di atas prestasi olahraga ditakdirkan untuk gagal.
Ia juga percaya pemecatan Paolo Maldini membuktikan Gerry Cardinale kurang mengerti tentang sejarah dan rasa hormat terhadap tradisi Milan.
“Klub sepak bola yang berpikir memprioritaskan bisnis daripada prestasi olahraga ditakdirkan untuk gagal,” ucap Carlo Ancelotti kepada media Italia Il Giornale.
Carlo Ancelotti menilai Gerry Cardinale tak memahami tradisi dan sejarah AC Milan.
Ia lalu membandingkan situasi tersebut dengan kondisi Real Madrid klub yang dilatihnya saat ini.
Menurutnya, di Real Madrid tradisi dan sejarah harus dihormati untuk mengingatkan tentang pencapaian tertinggi klub sejak jaman Alfredo Di Stefano hingga Puskas.
“Di Madrid, saya belajar bahwa sejarah sebuah klub harus selalu dihormati,” terang Ancelotti.
“Di sini, Alfredo Di Stefano, Amancio, Gento dan Puskas masih menjadi warisan eksklusif yang kami hormati untuk mengingatkan sejarah pada level tertinggi,” lanjutnya.
“Memori masa lalu harus dilindungi, apa yang terjadi dengan Maldini menunjukkan kurangnya budaya sejarah, kurangnya rasa hormat terhadap tradisi Milanisti,” kecamnya.
“Benar sejarah tidak membuat kemenangan, tetapi sejarah akan mengajarkan kita bagaimana cara untuk menang,” jelasnya.
Senada dengan Ancelotti, Christian Panucci menganggap tidak akan ada yang bisa menggantikan Paolo Maldini dan meramal Rossoneri akan mengalami banyak momen sulit musim depan .
“Paolo memiliki tanggung jawab besar sebagai mantan kapten. Mungkin di sisi lain tidak ada keinginan untuk berkembang seperti Maldini dan Massara,” tuturnya kepada Sportmediaset.
“Saya merasa jijik dan menyesal, saya pikir masa-masa sulit akan datang untuk Milan,” pungkasnya dikutip dari MilanNews.