BANJAR, RADARTASIK.COM - Warga Kota Banjar mengolah kohe datangkan cuan yang menjanjikan. Kotoran hewan (kohe) dari kambing ini diolah dijadikan pupuk, sebagai solusi buat para petani untuk mendapatkan pupuk organik harga ekonomis.
Usaha warga di dusun Balokang Patrol Desa Jajawar Kecamatan Banjar, Kota Banjar dalam pengolahan limbah kohe kambing jadi pupuk ini sekaligus datangkan cuan buat mereka yang menganggur.
Salah seorang warga sekaligus pencetus pupuk organik harga ekonomis, Aep mengatakan, mulanya melihat limbah kohe kambing dari kandang peternak. Limbah tersebut dibiarkan begitu saja di bawah kandang.
Melihat peluang itu, Aep memutar otak agar limbah kohe kambing itu memiliki nila, khususnya bisa datangkan cuan.
BACA JUGA:Tidak Ada Gereget, Bikin Nekat Emak-emak di Kota Banjar Datangi Proyek Jembatan Parungsari
"Lalu berfikir, kenapa limbah kohe kambing tersebut tidak dijadikan sebagai pupuk organik untuk tanaman pengganti pupuk kimia," ucapnya, Rabu 07 Juni 2023.
Dia menjelaskan, sejak itulah bersama warga sekitar mengolah kohe yang diambil dari kandang para peternak kambing.
Ratusan pupuk organik berbahan limbah kohe kambing yang diolah dijual Rp20 ribu per sak dengan ukuran berat 7 kg.-istimewa-radartasik.disway.id
Lalu limbah kohe kambing tersebut dijemur terlebih dulu supaya kering untuk memudahkan proses penggilingan dengan mesin.
“Bahan yang sudah digiling kemudian proses fermentasi dengan bahan yang biasa digunakan oleh para petani. Setelah menunggu beberapa hari lamanya, kohe hasil proses fermentasi tadi kemudian dipacking ke dalam karung berukuran 7 kg," bebernya.
BACA JUGA:MASIH Ada 11 Pemain yang Belum Bergabung Pemusatan Latihan, Manajer Timnas Indonesia Kecewa
Aep menegaskan, pupuk organik ini pupuk kambing murni, halus, mudah diserap dan sangat bagus untuk pemeliharaan struktur tanah sehingga jadi solusi buat para petani.
Selain itu, pupuk ini juga lebih aman untuk digunakan para petani, terlebih limbah kohe kambing jadi pupuk organik harga ekonomis.
"Pembuatan pupuk ini baru berjalan satu bulan, dan permintaan dari petani cukup banyak,” ulasnya.
Bahkan dirinya mulai kewalahan dengan banyaknya permintaan yang hingga kini sudah mencapai ratusan sak pupuk.