BACA JUGA:Wajah Auto Cerah, Kencang dan Glowing Selamanya! Cukup Campurkan Viva Air Mawar Dengan Bahan Ini...
Baginda Raja melirik menteri pembantunya minta menjelaskan.
Baginda sudah lelah sedari awal menghadapi dua emak-emak ini bertangisan rebutan bayi. Belum suara lengkingan bayi yang lapar ingin menyusu.
Baginda Raja kemudian menjauh dari dua emak-emak itu. Memilih duduk di pinggiran ruang istana. Matanya tertuju ke Abu Nawas yang kebagian harus selesaikan masalah itu. Baginda yakin akan ada ide gila Abu Nawas menyelesaikan masalah ini.
“Anda berdua, kenapa sampai rebutan bayi. Kasihan tuh bayinya nangis,” Abu Nawas membuka percakapan.
BACA JUGA:INTIP Harga dan Spesifikasi Infinix Note 30 Anti Gabut yang Dikabarkan Rilis 4 Hari Lagi
“Salah satu mengalah saja. Mana mungkin bayi ini ibu kandungnya dua,” bujuk Abu Nawas.
Dua emak-emak itu langsung ngegas balik menghardik Abu Nawas. “Enak saja mengalah. Ini darah daging saya. Mana bisa saya berikan ke wanita gila ini!” teriak salah satu dari emak-emak itu.
“Enak saja bilang mengalah. Dan kamu juga sembarangan bilang aku aku gila! Kamu yang tak waras, anak orang mau ambil. Anakmu sudah mati!” emak satunya nyolot ke Abu Nawas dan teriak ke lawannya.
Pertengkaran itu terus berlangsung dan semakin panas.
BACA JUGA:Buah Ini Ternyata Bisa Bikin Kulit Cerah Alami, Cukup Gunakan Kulitnya Saja
Emosi dua emak-emak itu sempat tidak terkontrol, hampir adu fisik saling jambak rambut. Keduanya tidak berhenti teriak mengakui bayi itu anaknya.
Abu Nawas berpikir sejenak. Lalu dia beranjak mendekati Baginda Raja dan berbisik meminta sesuatu.
Baginda Raja terlihat mengerutkan alisnya. Tapi tak lama mengangguk-angguk, dan memanggil menterinya memberi perintah.
Abu Nawas berbalik menuju dua emak-emak lagi. “Ini kali terakhir saya bertanya. Siapa di antara kalian berdua ibu sebenarnya dari bayi itu?” tegas suara Abu Nawas.
BACA JUGA:Mau Jadi ASN? Ini Tips Lulus Seleksi CPNS 2023, Persiapan Yuk Dari Sekarang