Selanjutnya, di Kecamatan Cikalong, Rajapolah, lalu Desa Cikawunggading dan Ciheras di Kecamatan Cipatujah, Desa Cilangkap di Kecamatan Manonjaya, serta beberapa daerah yang sebagian besar selalu terdampak kekeringan ketika musim kemarau.
Jelas dia, untuk dampak bagi masyarakat saat musim kemarau mayoritas kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-harinya.
Sedangkan untuk perkebunan dan sawah, kata dia, seringkali tidak sampai menimbulkan gagal panen.
"Kebanyakan hanya kekurangan air bersih saja, potensi perkebunan, sawah juga ada, tapi tidak menimbulkan gagal panen," jelasnya.
BACA JUGA:Wow 35 Menit Perjalanan Tasik-Jakarta, Maskapai CitiLink Siap Mengudara?
Tukas dia, upaya BPBD Kabupaten Tasikmalaya dalam menghadapi kemarau tersebut yakni dengan melakukan koordinasi lintas sektoral, terutama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (Perumda) Tasikmalaya.
Selain itu, disiapkan pula armada truk tangki air untuk mendistribusikan air bersih ke daerah yang dilanda kekeringan.
Kemudian disiapkan ratusan jeriken dan tandon air untuk stok kebutuhan masyarakat selama beberapa hari.
"Kita koordinasi dengan lintas sektoral, terutama Perumda Air Minum, penyiapan kendaraan operasional. Tangki air, dua unit milik BPBD dan satu unit Perumda Air, jeriken sekitar 200 buah, torn (tandon) ukuran 1.000 liter sebanyak tiga buah," tukasnya.