Abunawas Bikin Heboh! Sembuhkan Baginda Raja Pakai Jurus Unta
RADARTASIK.COM - Tokoh cerdas dan jenaka ini bernama Abunawas. Cerita dia terkenal karena Abunawas bikin heboh dengan kisah 1001 malam.
Abunawas bikin heboh di kisah 1001 malam, karena lolos dari jebakan-jebakan sahabatnya Baginda Raja Harun Al Rasyid.
Baginda Raja sering memberikan tantangan yang sulit. Baik berupa teka-teki yang cukup dijawab lisan maupun tantangan berupa tindakan fisik yang kadang tidak masuk akal.
Tapi Baginda Raja senang kalau semua tantangannya bisa dipecahkan oleh sahabatnya. Jadinya Abunawas bikin heboh setiap berhasil pecahkan tantangan raja.
BACA JUGA:Penjelasan Unsil Tasikmalaya Soal Mahasiswa Fakultas Teknik Asal Kuningan yang Dilaporkan Hilang
Walaupun Baginda Raja harus banyak keluar hadiah untuk balasan kecerdasan Abunawas, dia tetap senang danbahagia.
Bagi Baginda Raja sosok Abunawas selain sahabat juga sebagai penasehat pribadinya. Tidak jarang kerumitan yang benar-benar pelik terpecahkan. Itulah makanya Abunawas bikin heboh karena orang biasa sering menganggap mustahil ada solusi.
Seperti pada suatu ketika Baginda Raja Harun Al RAsyid gundah gulana. Ada sesuatu yang membebani batinnya.
Tetapi semua kegundahan itu tidak diberitahukan kepada siapapun. Termasuk para menteri dan penasehat kerajaan.
BACA JUGA:Nyesek Curhatan Eks Mahasiswa STMIK Tasik, Terhambat Lulus Merasa Sakit Hati dan ‘Gigit Jari’
Semakin hari Baginda Raja semakin merasakan menderita akibat beban batin yang ditanggungnya. Kesehariannya murung dan tentu tidak ceria lagi. Hilang semangat.
Makan dan minum juga seperlunya saja. Hidangan istana yang lezat-lezat keseringan hanya ditatapnya saja.
Para menteri dan penasehat istana risau melihat perkembangan kondisi Baginda Raja.
Mereka takut kelak junjunannya akan jatuh sakit. Tentu alamat lebih repot.
BACA JUGA:Keindahan Karang Nyungcung, Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya yang Tersimpan Sisi Mistis
Dalam suatu kesempatan para menteri dan penasehat bertanya kepada Baginda Raja tentang kondisinya.
“Mohon ampun Paduka, hamba perhatikan dalam sepekan ini Paduka seperti gundah gulana. Apakah yang bisa hamba semua lakukan untuk membantu Paduka?” Tanya salah seorang menteri yang jadi senior di antara menteri kerajaan.
Baginda Raja tidak langsung menjawab. Tatapannya mengarah ke menterinya itu. Tapi Baginda hanya menggelengkan kepalanya.
Menteri senior menunduk tidak berani berkata-kata. Menunggu apa yang akan Baginda Raja lakukan.
BACA JUGA:24 Jam Buka, Tempat Makan di Kota Tasik Ini Solusi Lapar di Tengah Malam
“Menteri-menteriku dan penasehat kerajaan. Kalian focus saja mengurus semua urusan kalian. Aku tidak apa-apa,” titah Baginda Raja.
Mendengar perkataan itu para menteri kemudian undur diri. Merek kembali focus dengan urusannya sesuai titah Paduka.
Para menteri dan penasehat kerajaan sebenarnya tidak menurut total titah Baginda Raja. Tanpa sepengetahuan raja, mereka berembuk mencari solusi agar Baginda Raja kembali bisa ceria dan semangat lagi.
Para menteri dan pensehat kerajaan teringat Abunawas sahabat Baginda Raja.
BACA JUGA:Bek Brasil Lucas Rocha Jadi ke Persib? Bek Senior Persib Terancam Korban Perampingan Luis Milla
“Kita temui Tuan Abunawas saja. Beliau sahabat Baginda Raja. Barangkali masalahnya bisa dipecahkan oleh beliau,” ujar salah seorang menteri.
Pergilah mereka ke rumah Abunawas. Tentu saja Abunawas kaget melihat rombongan menteri dari istana ke rumahnya. Sebab tidak biasanya begitu.
“Ada apa kalian datang ke sini? Kalau Baginda Raja butuh saya biasanya cukup mengutus prajuritnya saja. Ini kok menteri-menteri?” tanya Abunawas.
Dijelaskanlah oleh para menteri itu kondisi Baginda Raja. Mereka minta Abunawas ke istana agar bisa membantu masalah yang dialami raja.
BACA JUGA:Nyesek Curhatan Eks Mahasiswa STMIK Tasik, Terhambat Lulus Merasa Sakit Hati dan ‘Gigit Jari’
Mendengar kondisi sahabatnya seperti yang dituturkan para menteri dan penasehat kerajaan, Abunawas pun bersedia datang ke istana.
Singkat cerita, datanglah Abunawaas menemui Baginda Raja di istana. Benar saja ketika tahu Abunawas datang Baginda Raja terlihat tidak begitu respon.
Seperti biasanya kalau bertemu sahabatnya yang sekaligus raja di kerajaannya, Abunawas bikin heboh suasana dengan berbagi cerita lucu dan jenaka.
Baginda Raja biasanya tergelak tawanya kali ini hanya senyum tipis. Sampai akhirnya pamit ke Abunawas beranjak ke peraduannya. Mau istirahat dan tidak keluar lagi.
Abunawas juga bingung dengan kondisi Baginda Raja. Tapi karena cerdas, dia langsung tahu ada beban berat yang baginda pikirkan.
Beban itu Baginda Raja rahasiakan tetapi tetap terlihat karena perubahan sikapnya jadi pendiam dan murung.
“Biar saya pulang dulu. Nanti saya cari cara untuk membantu Baginda Raja,” pamit Abunawas ke para menteri.
Setibanya di rumah Abunawas berpikir gerangan apa yang harus dilakukan untuk membantu Baginda Raja.
Abunawas yakin Baginda Raja sedang memikirkan sesuatu tetapi tidakbisa diimbangi kondisi jiwanya.
“Ada pikiran yang bertolakan dengan nuraninya, Sepertinya ini masalah Baginda Raja,” gumam Abunawas dalam hatinya.
Besok harinya Abunawas pagi sekali pergi ke pasar. Umumnya pasar suasana pagi hari banyak orang beraktivitas.
Abunawas bikin heboh di pasar dengan tiba-tiba berteriak keras sekali. Membuat orang-orang memperhatikannya. “Hai saudaraku semua. Adakah di antara kalian yang bisa memasukan gajah ke lubang jarum?”
Tawa para pengunjung pasar pecah mendengar ucapan Abunawas. Mereka mengira Abunawas bikin heboh saja dengan kejenakaannya.
“Ada-ada saja Tuan Abunawas ini. Mustahil unta bisa masuk ke lubang jarum,” seru salah seorang di antara pengunjung pasar.
“Tidak ada yang mustahil. Aku bisa kok. Malah anak kecil saja mampu melakukannya,” bantah Abunawas.
“Hahaha…kalau benar bisa coba tuan buktikan sekarang,” tantang orang-orang di Pasar serentak.
Abunawas tersenyum. “Kalian penasaran ya. Saya memang bisa tapi tidak di hadapan kalian. Khusus harus dihadapan Baginda Raja,” ujar Abunawas sambil beranjak meninggalkan kerumunan orang-orang di pasar.
Abunawas tidak pulang ke rumah melainkan pergi ke keramaian lainnya. Hal sama dia lakukan. Abunawas bikin heboh menantang orang-orang yang bisa memasukan gajah ke lubang jarum
Tentu tidak ada yang mampu, bahkan mereka tertawa-tawa saja menganggap itu kelakaran jenaka Abunawas.
Sampailah berita itu ke Baginda Raja. Awalnya dia tidak pedulikan. Maklum sedang dirundung masalah.
Lama-lama ulah Abunawas itu semakin menjadi-jadi. Seluruh kerajaan jadi tahu soal unta masuk ke lubang jarum. Mereka menanti bukti kalau Abunawas mampu melakukannya jika di depan Baginda Raja.
Akhirnya Baginda Raja terusik juga. Dia minta Abunawas dipanggil menghadap dirinya.
Beberapa prajurit menjemput Abunawas ke rumahnya. Tentu ini yang diharapkan Abunawas: dipanggil Baginda Raja.
Bergegaslah Abunawas ke istana dikawal para prajurit yang menjemputnya.
Sesampai di istana Baginda Raja sudah menunggunya. Begitu juga para menteri dan penasehat kerajaan. Mereka semua penasaran dengan ulah Abunawas kali ini.
“Sahabatku Abunawas, benarkah kamu bisa memasukan unta ke lubang jarum?” Baginda Raja langsung bertanya ke pokok masalah.
“Benar Baginda Raja. Saya sudah sampaikan ke seluruh penjuru kerajaan. Saya juga akan buktikan caranya jika di disaksikan Baginda Raja,” jawab Abunawas tegas dengan suara sangat meyakinkan.
“Coba sekarang buktikan! Kalau kamu berdusta awas ya. Kamu akan dimasukan ke penjara,” ancam Baginda Raja.
Abunawas tersenyum santai. “Baik Banginda Raja. Ini pekerjaan mudah. Anak kecil saja bisa melakukannya,” jawan Abunawas.
“Begini Paduka, unta masuk ke lubang jarum itu hal gampaaaaaaang banget,” tutur Abunawas yang langsung pembicaraannya dipotong BAginda Raja.
“Iya Cepat sekarang buktikan!” ujar Baginda Raja tidak sabar.
“Begini Paduka Raja, buatkan saja jarum besar yang lubangnya sebesar unta juga. Pasti unta bisa masuk ke lubang jarum itu. Gampang kan?” Abunawas balik bertanya.
Baginda Raja marah. Merasa dipermainkan. Para menteri juga kaget dengan jawaban Abunawas. Mereka sudah yakin kali ini Abunawas celaka akan dihukum Baginda Raja.
“Kamu berkelakar keterlaluan Abunawas. Kamu bohongi seluruh rakyat kerajaan, termasuk kepadaku Baginda Rajamu!” teriak Baginda Raja sewot.
Abunawas melihat reaksi Baginda Raja malah tertawa.
‘Saya tidak bohong Baginda Raja. Benar kok kalau dibuatkan jarum besar dengan lubang sebesar unta dewasa, maka seekor unta bisa masuk ke lubang itu,” jelas Abunawas.
“Ini tidak lucu Abunawas!” teriak Baginda Raja merasa dipermainkan.
“Tenang dulu Baginda Raja. Tolong dengarkan penjelasan hamba. Apa yang hamba katakana adalah sebuah kalimat yang mengandung hikmah saja.”
“Hikmah apa?” potong Baginda Raja.
“Begini, Artinya atau hikmahnya itu bahwa masalah itu tidak ada yang sulit. Semua ada jalan keluarnya. Unta yang besar bukan masalah dimasukan ke lubang jarum. Tentu jangan focus dengan jarum yang umumnya ada ukurn kecil. Buatlah jarum yang lubangnya bisa muat kalau unta dimasukan,” tutur Abunawas.
“Filosofinya hidup itu pasti menemui masalah. Ibarat unta itu masalah, maka pikiran dan hati kita adalah jarum dan lubangnya. Kalau mau masalah ada solusi jangan sempitkan pikiran dan hati. Agar masalah sebsar unta jadi kecil dan ringan,” papar Abunawas.
Raja terdiam agak lama. Memikirkan apa yang Abunawas katakana.
“Hahahaha…kamu memang cerdas Abunawas. Ya,ya,ya. Saya sekarang paham. Hahahah terima kasih sahabatku Abunawas,” Baginda Raja tiba-tiba berubah jadi sumringah. Tawanya kembali terbahak-bahak.
Baginda pun minta para pembantunya menyiapkan makanan lezat.
Baginda Raja ingin menjamu dan makan bersama Abunawas.
Para menteri dan penasehat kerajaan masih bingung. Mereka berbisik ke Abunawas.
“Pikiran yang luas dan hati yang lapang akan menjadikan masalah kecil jadi beban berat. Itulah yang terjadi denganBaginda Raja selama ini. Sekarang beliau sudah bebas,” bisik Abunawas.
Para menteri dan penasehat kerajaan tersenyum. Mereka baru sadar dan paham.
“Tuan Abunawas memang cerdas,” ujar mereka serempak.