RADARTASIK.COM – Direktur Tiago Pinto kaget dengan kritikan pedas dari Bayern Leverkusen yang menganggap AS Roma tidak bermain bola dan lolos dengan cara menjijikkan.
Menurutnya, kritikan tersebut menunjukkan kurangnya rasa hormat dari tim jerman itu kepada AS Roma.
Giallorossi menjadi satu-satunya tim yang mencapai babak semifinal Liga Europa bukan dari jalur buangan kualifikasi Liga Champions.
Mereka juga menyingkirkan Bayer Leverkusen setelah mencetak gol di Olimpico 1-0 melalui pemain muda Edoardo Bove.
BACA JUGA:Keluhan Kondisi Jalan Rusak Bermunculan, Mumpung Pemkot Tasik Inventarisasi, Jalan Mana Saja?
“Saya sangat terkejut dengan pernyataan dari beberapa orang di Bayer Leverkusen,” kata Tiago Pinto kepada DAZN.
“Ada dua hal yang penting dalam sepak bola, satu hasil, tapi juga respek,” sindirnya dikutip dari Romapress.
Pinto mengingatkan Leverkusen bahwa AS Roma telah mencapai empat semifinal dalam enam musim terakhir termasuk menjuarai Liga Konferensi musim lalu.
“Kami berada di peringkat 10 besar dan memiliki seorang pelatih dengan 26 trofi dan delapan final Eropa dalam kariernya seperti Mourinho yang pantas dihormati,” tegasnya.
BACA JUGA:TERUNGKAP Identitas Wanita Bercadar yang Pamer ’Anunya’ di Kebun Teh di Ciwidey Kabupaten Bandung
“Mengingat semua tim sulit yang kami lewati di turnamen dan selama dua tahun terakhir mencapai dua Final, saya pikir itu sangat sulit. Atas nama saya sendiri, para penggemar, pemilik dan klub, kami bangga dengan perjalanan yang telah kami lalui,” ucapnya.
Pinto sendiri tak mempemasalahkan gaya main Mourinho dan berharap memenangkan Liga Europa pada 1 Juni mendatang melawan Sevilla.
“Beberapa orang berbicara tentang cara Mourinho dalam arti negatif, tetapi kami sangat bangga dengan kepemimpinannya dan juga cara dia berurusan dengan para penggemar,” ungkapnya.
“Kami berharap bisa merayakannya lagi di akhir musim, karena itu berarti kami akan memenangkan trofi,” paparnya.
Terakhir, Tiago Pinto membantah rumor The Special One akan bergabung dengan PSG dan menyebut kabar itu terlalu dibesar-besarkan.