“Itu masalahnya. Kami adalah teman, teman baik, kami dapat memiliki pendapat yang berbeda,” tuturnya.
“Kami dapat menulis sejarah dan ingin terus melakukannya, tetapi lolos ke Liga Champions dengan menghabiskan €7 juta di bursa transfer lebih dari sejarah, lebih dari keajaiban,” paparnya.
“Seperti Yesus Kristus datang ke Roma dan berjalan-jalan di sekitar Vatikan,” pungkasnya.