BACA JUGA:Perjalanan Tasik-Bandung Pilih Shuttle atau Bus dari Tasik, Ini Plus Minusnya
“Nah baru kita ngomongin target juara, karena permainannya sudah matang,” kata Eko Maung.
Makanya, kata Eko Maung, selalu diperhadapkan antara pembinaan plus pematangan pemain muda atau mau mengejar prestasi.
“Itu sudah di klub sebesar Persib. Bukan enggak ada duit dan sebagainya tapi ekspektasi Bobotoh atau suporter,” ujarnya.
“Kadang suporter ini tidak mau tawaran puasa gelar,” ujar Eko Maung menganalis.
Persib Bisa Seperti Manchester United
Eko Maung menilai Persib bisa seperti Manchester United yang pernah puasa gelar saat membangun skuad Class of 92 atau angkatan MU 92, yang dihuni David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes, Garry Neville dan Nicky Butt dan lainnya.
BACA JUGA: Warga di Tasik Ramai-Ramai Mengolah Sampah Jadi Uang, Caranya Cukup Datang ke Bank Sampah
“Kayak MU deh zamannya Sir Alex Ferguson sebelum mereka punya skuad permanen yang kuat, generasinya (Ryan) Giggs, (David) Beckham, (Paul) Scholes, itu mereka puasa gelar lama,” ujarnya.
Karena saat itu, kata Eko Maung, Sir Alex Fergusson menyiapkan pemain-pemain jangka panjang.
Nah, Eko Maung yakin di era Luis Milla akan ada perpaduan antara pengembangan pemain muda dan target juara.
Pelatih Persib Luis Milla saat memimpin latihan Persib untuk menghadapi laga melawan Persikabo 1973. Foto: Persib--
“Perpaduan antara pemain muda diselipkan didampingi pemain-pemain senior,” ujarnya.
“Nah itu solusinya,” kata Eko Maung.
“Di tangan Luis Milla saya opitimis cara combine ini bisa sukses. Apalagi saya punya feeling Luis Milla ini seleranya bukan instan. Tapi dia menyukai pemain-pemain muda,” ujarnya. “Nah ini bagus,” kata Eko Maung.