TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Halal Bihalal Pemkot dan Pemkab Tasikmalaya di Lapangan Stadion Wiradadaha, Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya diwarnai kericuhan aksi unjuk rasa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 03 Mei 2023.
Kericuhan aksi ratusan massa mahasiswa PMII Kota dan Kabupaten Tasikmalaya awalnya ingin masuk ke lokasi acara karena telah diundang. Namun, mereka hanya diizinkan masuk 10 perwakilan saja. Baik perwakilan dari PMII Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
Massa tak mau dan ingin masuk semua. Akhirnya, massa tak bisa masuk dan melakukan aksi di depan pintu masuk stadion.
Massa selain berorasi juga sempat membakar ban dan spanduk Halal Bihalal. Massa kukuh ingin menyampaikan langsung aspirasinya soal Hardiknas dan Hari Buruh kepada PJ Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah dan Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto yang hadir pada Halal Bihalal tersebut.
BACA JUGA:Timnas U-22 Indonesia Punya Modal Kemenangan Jelang Melawan Myanmar, Beckham Putra: Tak Boleh Jumawa
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya, KH Ate Musodiq sempat menemui massa dan mempersilakan untuk 5 mahasiswa PMII Kota Tasikmalaya dan 5 mahasiswa PMII Kabupaten Tasikmalaya masuk ke lokasi acara.
"Sebagai orang tua kalian, silakan untuk masuk lokasi acara perwakilannya 10 orang. Kalau tak mau nurut, ya jangan masuk. Karena ini acara sudah diagendakan sejak sebulan lalu dan protokolernya seperti itu," ujar KH Ate kepada massa aksi.
Massa dari PMII Kota dan Kabupaten Tasikmalaya menolaknya. Mereka akhirnya usai berorasi mencoba merangsek masuk. Namun, massa dari PMII Kota dan Kabupaten Tasikmalaya terhalang oleh barisan keamanan. Kericuhan aksi pun tak dapat dihindari.
Pantauan radartasik.com di lokasi, sedikitnya 3 kali kericuhan aksi terjadi. Aksi dorong massa dengan aparat keamanan yang bersiaga di pintu utama menuju Lapangan Stadion Wiradadaha.
"Di dalam lokasi, ada pertemuan Bupati dan PJ Wali Kota. Kita hanya ingin masuk dan berdiskusi menyampaikan aspirasi. Karena masih banyak buruh dan pekerja di Kota dan Kabupaten yang gajinya di bawah UMR," ujar salah seorang orator aksi yang juga Ketua PMII Kota Tasikmalaya, Muhammad Satriana Ilham.
"Mereka harus disadarkan. Apalagi kita hadir sebagai undangan di acara itu. Tapi kenapa kita tak boleh masuk. Kita ini satu. Tak bisa hanya perwakilan saja," tegasnya.