Pembangunan proyek strategis nasional Pelabuhan Patimban saat ini masuk pada tahap 1-2 (2021-2023) yang meliputi pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas 3,75 juta TEUs, dan terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai dengan 218.000 CBU serta Terminal RoRo 200 meter.
Proyek ini ditargetkan selesai pada 2027. Kapasitas saat puncak mencapai 7,5 juta TEUs dan 600 ribu kendaraan CBU dan bakal menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia.
Kota Cirebon dan sekitarnya sudah ada fasilitas pendidikan tinggi terbaik kampus ITB baru, di samping sedang disiapkan sistem pengelolaan sampah modern skala regional.
Selain pembangunan infrastruktur yang sedang berproses, dalam pengembangan Metropolitan Rebana akan dikembangkan 13 kawasan peruntukkan perindustrian antara lain Cipali Subang Barat, Cipali Subang Timur, Cipali Indramayu, Buton, Kertajati, Jatiwangi, Cirebon, Krangkeng, Tukdana, Balongan, Losarang, Patrol dan Patimban.
BACA JUGA: WOW! Dibuka Lowongan Kerja Besar-Besaran di Tasik, Cek Waktu dan Kualifikasinya
Metropolitan Rebana sudah didukung infrastruktur antara lain jalan nasional, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan Palimanan-Kanci (Palikanci), rel Cikampek-Cirebon, Pelabuhan Balongan, Cirebon, dan Patimban (Tahap I), BIJB Kertajati, serta terminal Subang, Indramayu, dan Cirebon.
Rebana juga didukung suplai energi antara lain lewat dam di Cipancuh, Jatigede, dan Setupatok, kilang minyak Balongan, geothermal di Ciremai, hydro power Jatigede, hingga PLTU di Indramayu.
Menurut Ridwan Kamil, pengembangan Kawasan Metropolitan Rebana adalah upaya Jawa Barat untuk membangun ekonomi sekaligus membangun peradaban.
”Setiap kawasan industri harus menyediakan dormitory area sehingga pekerja pabrik tidak jauh dari tempat tinggal, kesenjangan sosial dihindari dan kotanya menjadi kota nyaman, layak huni dan berkelanjutan,” pesan gubernur.
BACA JUGA: Dukungan Aldair untuk Mourinho: ‘Jika Dia Membutuhkan Saya, Saya Akan Bermain’
Kawasan Metropolitan Rebana diproyeksikan mendongkrak perekonomian hingga 7,16 persen, membuka peluang 4,39 juta lapangan pekerjaan dan meningkatkan investasi hingga 7,77 persen.
Untuk mengimplementasikan Kawasan Metropolitan Rebana sebagai sebuah kawasan investasi di Jawa Barat, gubernur berpesan kepada Kepala BP Rebana agar menjemput investasi.
Dia mengingatkan peran pemerintah provinsi, kabupaten dan kota sangat penting untuk menjemput bola investasi tersebut. ”Investasi itu door to door marketing bukan politik jaga warung,” ujarnya.