RADARTASIK.COM - Ramadan bulan yang mulia. Tapi oleh orang-orang berakhlak buruk jadi kesempatan melakukan perbuatan merugikan orang lain.
Kalau kejahatan yang konvensional misalnya dilakukan para copet di pasar.
Selama bulan Ramadan atau mau lebaran pasar ramai dengan orang belanja.
Ini lahan empuk para copet mencuri uang ibu-ibu yang lengah saat belanja.
BACA JUGA: Salah Target! Kemensos Coret 10 Golongan Penerima Bansos Mereka Wajib Lakukan Ini
Nah selama Ramadan nanti waspadai modus copet modern yakni via aplikasi undangan.
Ini kejahatan siber yang ramai tahun lalu. Modusnya mengirimkan aplikasi undangan via pesan WathsApp.
Ketika orang yang dikirimi pesan membuka aplikasi itu maka si pengirim langsung bisa menguras uang yang ada di rekening korbannya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tahun lalu sampai memperingatkan kejahatan ini.
BACA JUGA: Sempat Remehkan Manchester City Sebelum Undian, Sekarang Lothar Matthaus Anggap Mereka Tim Favorit
Masyarakat jika menerima pesan WhatsApp berupa file APK agar jangan dibuka.
Menurut Dirjen Aplikasi dan Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan file tersebut kiriman penipu yang bisa otomatis terinstal.
“Jangan di-download APK. Itu program,” peringat Semuel saat Peluncuran Literasi Digital Publik tahun 2022 lalu.
Dijelaskan Semuel ketika APK kiriman penjahat siber di-download penerima, aplikasi itu menyusup ke smartphone untuk mengakses informasi penting calon korbannya.