Bank Sampah Sehat Mandiri, Menggerakan Ibu-Ibu Kelola Sampah, Ku Bank Sampah Mah Milihan Runtah Jadi Barokah

Rabu 15-03-2023,07:30 WIB
Reporter : Tina Agustina
Editor : Tina Agustina

KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Bank Sampah Sehat Mandiri yang berada di Kampung Cieurih RT 01 RW 07 Kelurahan Kersanegara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya merupakan bank sampah yang dikelola oleh ibu-ibu di sekitar kampung tersebut.

Berdiri pada tahun 2018 lalu, kini bank sampah yang dipimpin oleh Direktur yaitu Nandang dan Sekretaris Ana, sudah memiliki 70 nasabah aktif yang terbagi pada dua klasifikasi nasabah yaitu 20 nasabh aktif dan 50 nasabah aktif sekali.

Direktur Bank Sampah Sehat Mandiri, Nandang menuturkan dari sekian banyak nasabah yang menabung sampah, simpanan uang mereka rata-rata dikisaran Rp200 ribu pendapatannya.

"Alhamdulillah yang aktif menabung rata-rata kalau diambil hasil nabungnya paling besar di kisaran dua ratus ribu. ada yang diambil satu bulan sekali, sesuai dengan kebutuhan mereka saja. ada yang untuk bayar listrtik, bayar retribusi. pokoknya tergantung kebutuhan mereka," ungkap Nandang.

BACA JUGA:Jalan Ninja Pemilik AC Milan Naikkan Pendapatan Klub Serie A, Bangun Stadion dan Negoisasikan Harga Hak Siar

Nasabah yang menabung di Bank Sampah Sehat Mandiri, semua diberikan harga sama untuk jenis sampah apa pun yaitu Rp1.500 per kilogram. 

"Harga itu sudah naik dari sebelumnya karena kami juga bersain dengan barbek keliling yang bernai memberikan harga tinggi. Sehingga nasabah banyak yang protes," keluh Nandang.

Sekitar lima tahun berdiri dari 2018 sampai saat ini, bank sampah yang dipimpinan Nandang dengan pengelola ibu-ibu sekitar Kampung Cieurih ini, terus berinovasi.

Salah satunya mereka mengembangkan pembuatan eco enzym, magot, pembuatan sabun cair, sabun mandi, sabun cuci piring juga sabun cuci pakaian.

BACA JUGA:Curhat Roberto Mancini Setelah AC Milan Bermain Tanpa pemain Asli Italia: “Percuma Saja Mengeluh”

"Kan ada pemilahan sampah organik dan non organik, yang organik kami minta dipilah kemudian kami jadikan bahan untuk membuat eco enzym, juga magot. dari eco enzym kami juga membuat aneka sabun, tapi belum diperjualbelikan. Hanya untuk kebutuhan pribadi saja. Karena juga terkendala oleh kemasan yang belum memadai. solanya bikin sabun ini kita modal mandiri," ungkap Nandang.

Untuk pengembangan berbagai inovasi yang sudah berjalan, Nandang berharap ada pelatihan-pelatihan lagi bagi bank sampah. Sehingga kedepan bisa terus berinovasi.

"Pelatihan memamng ada tapi belum banyak. Alhamdulillah kami juga ada bantun roda pengangkut, ada timbangan, mudah-mudahan keddepan bisa ada bantuan cator, karena ada nasabah kami yang jauh dan harus dijemput saat pengambilan sampah," harapnya lagi.

Proses pemilahan dan pengangkutan di bank sampah ini dilakukan setiap dua minggu sekali.

Kategori :