RADARTASIK.COM - Ini bedanya Bloaters dengan Runners dan Clickers dalam Film The Last Of Us, manusia yang terinfeksi oleh jamur dan bermutasi menjadi zombie.
Banyaknya varian zombie yang terdapat dalam film The Last Of Us terjadi akibat infeksi jamur Cordyceps memiliki dampak yang berbeda kepada setiap manusia.
Penyakit infeksi jamur yang mengbah manusia menjadi zombie memiliki tahapan yang berbeda, Runners adalah tahap pertama dimulai antara 12 dan 48 jam setelah infeksi awal.
Runners atau pelari membuat manusia kehilangan fungsi otak dan sangat agresif dan memilki satu keinginan menyebarkan infeksi ke lainnya.
BACA JUGA:Mengenal Clickers, Zombie Paling Berbahaya dalam Film The Last Of Us
Zombie Clickers menjadi tahap selanjutnya dari Runners, terjadi sekitar satu tahun setelah infeksi.
Clickers mulai menumbuhkan lempengan jamur di bagian luar kepala mereka yang membutakan mereka dan membuatnya tampl lebih primitif.
Tahap paling ahir dari infeksi jamur menghasilkan Bloaters, zombie raksasa yag membutuhkan waktu sekitar 10 tahun setelah infeksi untuk menumbuhkan badannya.
Bloaters memiliki jamur di seluruh badan yang berfungsi sebagai pelindung atau tameng tubuhnya.
Lapisan pelindung jamur di seluruh tubuh Bloater membuat zombie ini semakin sulit untuk dibunuh.
BACA JUGA:Tak Mau Sama dengan Adegan di Game, Craig Mazin Ubah Adegan Penembak Jitu di The Last of Us
Karena periode infeksi yang lama, Bloaters juga memiliki kekuatan yang jauh lebih besar daripada Runners dan Clickers karena ukurannya yang besar memungkinkan mereka menjadi lebih kuat.
Kekuatan Bloaters diperlihatkan dalam The Last of Us episode 5, ketika Perry tidak dapat membunuhnya meskipun menembaknya berkali-kali dengan senapan serbu.
Bloater muncul saat Joel, Henry, Ellie, dan Sam mencari cara untuk melarikan diri dari Kansas City melalui terowongan awah tanah.
Henry memberi tahu Joel bahwa FEDRA mengusir semua orang yang terinfeksi dari kota ke bawah tanah 15 tahun lalu.