"Kami bersahabat sudah 50 tahun. Ya, tahun ini tepatnya. Kami bersahabat sejak kelas 1 SMA. Sampai hari ini,"
Oleh: Dadan Alisundana
SUASANA di pintu masuk ke Situ Gede via perumahan Andalusia, Minggu 05 Februari 2023 pagi, belum begitu ramai. Maklum, awal pagi turun hujan. Baru reda mendekati jam 07.00 WIB.
Minggu pagi itu, momentum awal kegiatan Tasikmalaya Hash House Harriers (THHH) sejak terhenti di tahun 2020 karena pandemi Covid-19. Situ Gede menjadi lokasi yang dipilih untuk run pertama. Ada temanya: Imlek Run.
Woro-woro Imlek Run sudah sepekan sebelumnya di WA Group THHH. Bayar run fee Rp30.000 per orang, peserta mendapat kaos Imlek Run warna merah, bergambar kelinci. Sesuai shio di tahun China sekarang. Selain kaos, satu kotak nasi dan sebotol air mineral.
Di WA group THHH, sambutan adanya run (istilah trip jalan di hash) lagi anggota begitu antusias. Maklum, sudah 3 tahun tidak ada kegiatan hash. Pengurus THHH mematuhi instruksi pemerintah. Selama pandemi Covid-19 semua aktivitas dihentikan.
Ngarumas alias bete. Itu yang dirasakan semua anggota THHH. Mereka biasa berkumpul, jalan menjelajah perbukitan, makan-makan, senda gurau, tiba-tiba harus berdiam di rumah. Dalam suasana horor. Tahu sendiri kan?
Selama pandemi Covid-19, kalau pun harus keluar rumah, tidak lepas dari masker. Bawa hand sanitizer. Pulang ke rumah baju dicuci, mandi. Huh, buat anggota THHH kondisi selama pandemi Covid-19 benar-benar menyiksa. Membuat bete pisan.
(Dari kiri) Ko Awun, Dadan Alisundana, Ko Waway terlibat perbicangan 50 tahun persahabatan beda etnis.-Istimewa-radartasik.disway.id
Minggu pagi itu, saya mengajak istri, Melly Hastuti serta anak kami yang bungsu Adzikru usia 5 tahun. Kami langsung ke lokasi run Situ Gede. Di sana belum banyak yang datang. Baru ada sekitar 8 orang emak-emak berkaos merah-merah. Ada tulisan Imlek Run. Mereka duduk-duduk di bawah rindangnya pohon di samping pintu masuk ke Situ Gede.
Saya dan istri serta anak bungsu, sambil menunggu anggota THHH lainnya datang, berkeliling di seputaran bundaran. Sambil memperhatikan sekelompok emak-emak, sekitar 20 orang, bersiap untuk senam.
Dress senamnya dominan jilbab merah, kaos putih, training merah. Ada juga yang jilbab hitam, training hitam. Instrukturnya jilbab hitam, kaos motif bunga dan training hitam. Kalau sepatunya semua sama kets warna putih.
Ada yang saya ingin ngakak tertawa. Tapi takut dosa hahaha. Saat lagu senam diputar, ada lagunya Ahmad Dani yang berjudul Madu Tiga. Tapi syair lagunya diganti:
Senangnya dalam hati