Lalu, rekomendasi kebijakan kedua, adalah perlunya memastikan transisi yang adil dan terjangkau.
Dalam rekomendasi tersebut, Nicke menyoroti perlunya mempersiapkan transisi yang berkeadilan dari sektor yang terdampak transisi energi terhadap sektor terkait.
Ia menyebutkan perlunya memastikan praktik berkelanjutan dalam akses mineral untuk membangun infrastruktur energi baru yang bersih dan rendah karbon, termasuk kendaraan listrik.
Rekomendasi ketiga adalah perlunya peningkatan ketahanan energi. ”Kami membutuhkan kerangka kerja dan regulasi seperti insentif untuk mempromosikan dan mengakselerasi ekosistem EV,” kata Nicke.
BACA JUGA: Berkeliling 5 Negara di Tasikmalaya Cuma Bayar Tiket Rp35 Ribu, Bisa Nikmati Hujan Salju di Jepang
B20-TF ESC adalah komunitas bisnis yang mendukung G20 dengan rekomendasi kebijakan yang berdampak dan dapat ditindaklanjuti dari aspek bisnis.
Memiliki lebih dari 150 anggota dengan 8 ketua bersama dipilih dari beberapa negara dengan jenis energi yang berbeda.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Bahlil Lahadalia mengatakan pengembangan ekosistem EV di Indonesia sudah dimulai dengan melibatkan perusahaan asing dan BUMN, termasuk Pertamina.
Setidaknya ada 4 perusahaan yang memiliki rencana investasi di Indonesia untuk mendukung pengembangan EV antara lain LG, CATL, Foxconn dan BritishVolt.
BACA JUGA: Bek Persib Punya Julukan Baru, Namanya Serupa Bintang Liverpool, Bukti Cinta dari Bobotoh
Lahadalia menjelaskan pemerintah menyambut baik investor yang serius datang ke Indonesia dengan memberikan kemudahan fasilitas perizinan dan insentif pajak.