“Kita lebih detail sebenarnya. Perajin Indonesia termasuk payung geulis Tasikmalaya, memiliki detail yang jauh lebih baik. Memang subjektif. Tapi WN Jepang sampai berlama-lama di tempat kami. Fair dong subjektivitas kami?” selorohnya.
Dari penilaian itu, Tommy yakin, potensi atau peluang kian terbuka untuk bisa memasarkan kerajinan khas Indonesia menembus pasar dunia.
“Banyaknya ketertarikan pengunjung dari beberapa negara, kita optimis, payung geulis Tasikmalaya dan produk bambu Indonesia bisa ekspor,” terang dia.