PANGANDARAN, RADARTASIK.COM – Permainan lato lato mulai dianggap mengganggu masyarakat bahkan berbahaya bagi anak-anak.
Menyikapi hal itu, Disdik Garut keluarkan surat edaran lato lato. Dalam surat tersebut, Disdik mengimbau kepada semua pihak, terutama guru dan orang tua, untuk terus mengingatkan bahaya permainan lato lato di lingkungan sekolah.
Disdik juga mengimbau setiap satuan pendidikan agar bisa mengalihkan aktivitas permainan lato lato ke permainan tradisoinal yang telah disampaikan dalam surat edaran sebelumnya.
Surat imbauan tersebut bukan melarang anak-anak bermain lato lato, namun mengingatkan risiko bahaya yang bisa muncul dari permainan yang saat ini sedang digandrungi anak-anak, terutama di lingkungan sekolah.
Bagaimana respons Kadisdik Pangandaran? Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran Agus Nurdin mengatakan kewenangan larangan membawa lato lato diserahkan ke kepala sekolah.
”Tidak perlu adanya surat edaran untuk larangan bawa permainan termasuk lato lato ke sekolah,” katanya.
Menurut dia, hal yang paling utama adalah bagaimana pihak sekolah menyosialisasikan terkait larangan ini kepada pihak orang tua murid.
”Kalau soal pelanggaran kami serahkan siswa kita kepada kepsek dan guru di sekolah,” tegas dia.
BACA JUGA: Amily Hijab Buka Lowongan Kerja Terbaru untuk Posisi Finish Good SPV, Syarat Minimal Pendidikan SMA
BACA JUGA: Pengelolaan Sampah Jadi Bahasan Utama ketika Pj Wali Kota Tasik Rapat Kerja dengan Dewan
Salah seorang warga Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Kasmini mengaku tidak nyaman ketika melihat siswa membawa mainan lato lato ke sekolah.
”Takutnya lepas bolanya, terus menghantam orang lain, kan bahaya,” ujar wanita 40 tahun ini kepada Radar Tasikmalaya, Rabu 11 Desember 2023.
Selain itu, suara lato lato cukup mengganggu karena sangat nyaring. ”Terus dimainkan berulang-ulang, ya jadi mengganggu,” tegas dia.