RADARTASIK.COM - Jordi Amat menjadi pemain naturalisasi terbaru yang membela Indonesia di ajang Piala AFF dan tampil sangat baik saat menghadapi Thailand yang berakhir dengan skor 1-1.
Lahir di distrik Catalan Canet de Mar, wilayah Catalonia Spanyol pada tahun 1992, Jordi Amat menikmati karir di La Liga yang mengesankan dengan bermain untuk Espanyol, Rayo Vallecano dan Real Betis.
Ia menghabiskan lima tahun di Premier League dan bermain untuk Spanyol U-16 hingga U-21 tetapi tidak pernah berhasil masuk tim senior selama 14 tahun karirnya.
Jordi Amat pemain andalan Spanyol dan Swansea yang memilih menjadi pangeran di Indonesia karena memiliki darah biru turunan Raja Siau di Sulawesi Utara.
Bek tengah berusia 30 tahun itu mengetahui bahwa dia memiliki darah biru karena neneknya adalah putri Siau dan kakek buyutnya adalah Raja Siau.
"Nenek saya bercerita ketika saya masih kecil bahwa saya adalah putra mahkota suatu daerah di Indonesia dan sekarang kami menunggu mereka memberi saya dokumen untuk dapat mengesahkan gelar," kata Jordi Amat dikutip dari The Sun.
Jordi Amat kini sudah resmi menjadi pangeran dan mendapat gelar “Yang Mulia Pangeran Jordi Amat Maas dari Dewan Kerajaan Kesultanan Adat Nusantara pada bulan Juli lalu.
Gelar itu secara efektif membuat eks bintang Liga Inggris itu menjadi putra mahkota Kerajaan Siau karena merupakan cucu dari Raja M.D Kansil dari kerajaan Siau.
Amat juga menceritakan proses naturalisasinya yang lebih cepat dari orang kebanyakan karena memiliki darah bangsawan.
"Ini adalah proses yang tampaknya memakan waktu lebih dari yang diharapkan, meskipun pada akhirnya hanya memakan waktu satu tahun,” tutunya dikutip dari Marca.
“Untuk rekan-rekan lain, misalnya, butuh waktu tujuh tahun untuk mendapatkan nasionalisasi,” lanjutnya.
“Saya sudah internasional untuk Spanyol di semua kategori yang lebih rendah, tapi saya selalu tahu tentang kemungkinan menjadi warga negara Indonesia melalui nenek saya,” terangnya.
"Tahun lalu, ketika saya berada di Eupen, saya menghargai opsi itu dan kami memulai negosiasi," pungkasnya.