Dua Jenis Sayuran Naik Harga 100 Persen di Pasar Singaparna Tasikmalaya, Pedagang Siasati Jualan ala Rencengan

Jumat 30-12-2022,16:23 WIB
Reporter : Ujang Nandar
Editor : Tiko Heryanto

TASIKMALAYA,RADARTASIK.COM – Menjelang Tahun Baru 2023 harga sejumlah komoditas mengalami kenaikan di Pasar Singaparna, Jumat 30 Desember 2022. Terutama dua jenis syuran naik harga 100 persen. 

Harga sayuran yang mengalami kenaikan signifikan yaitu cabai rawit hijau dan kol. Dua jenis sayuran naik harga 100 persen dari sebelumnya. 

Harga cabai rawit hijau, semula Rp30 ribu menjadi Rp60 ribu rupiah setiap satu kilogramnya. Harga kol juga naik 100 persen, dari asalnya Rp4 ribu menjadi Rp8 ribu rupiah perkilogram. 

Sementara harga lainnya naik namun tidak signifikan. Seperti cabai hijau naik dari Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu rupiah, bawang merah naik yang semula Rp17 ribu menjadi Rp20 ribu rupiah.

BACA JUGA:Diduga dari Korek Api Meledak, Rumah di Kota Banjar Nyaris Ludes Terbakar 

Sementara harga bawang putih naik dari Rp20 ribu rupiah menjadi Rp23 ribu rupiah perkilogram. 

"Mulai naik pak, sebelum natal. Sekarang naik lagi mau tahun baru. Cabai rawit naiknya tinggi sama bawang juga," kata pedagang sayur di Pasar Singaparna Sodikin, Jumat 30 Desember 2022.

Pedagang lainnya Ikah (40) mengutarakan, untuk menyiasati kenikan yang signifikan, para pedagang harus kreatif. Salah satu contohnya bawang merah dan putih tidak dijual satu kilogram.

Pedagang siasati jualan ala rencengan atau mengemasnya menggunakan plastik kecil dengan harga satuan Rp400 rupiah.

BACA JUGA:Ciaaat…Riwayat 3 Jenis BBM Tamat 2 Hari Lagi, Sesuai Aturan Baru 2023 Beli Solar dan Pertalite Dibatasi 

"Termasuk  kemiri dan kacang, dalam bentuk kemasan plastik kecil. Satu plastik itu hanya berisi dua butir bawang merah dan putih. Harganya Rp400 rupiah saja," kata. 

Pola pedagang siasati jualan ala rencengan lebih laku dibandingkan dengan dijual perkilogram. Keculai kebutuhan partai besar atau hajatan. 

"Utamanya untuk pembeli warungan. Banyak juga masyarakat yang gak bawa duit banyak, belinya rencengan," kata Ikah. 

Menurut dia, kenaikan harga sayuran ini dipengaruhi faktor cuaca yang tidak menentu, sehingga hasil panen petani terkendala. 

BACA JUGA:Good Bye, 2 Hari Lagi Riwayat 3 Jenis BBM Tamat, Dilarang Beredar Lagi di Indonesia

"Mungkin karena cuaca pak, jadi harga naik. Ditambah lagi kebiasaan moment hari besar, suka naik," ujar ikah.

Kategori :