RADARTASIK.COM – Jelang laga melawan Argentina, Luka Modric tidak ingin mengulangi upaya mereka empat tahun lalu, ketika mereka mencapai final di Rusia hanya untuk kalah dari Prancis.
Setelah mengatasi Brasil melalui adu penalti, Kroasia dan Modric yang berusia 37 tahun, yang akan berusaha menggagalkan akhir cerita dongeng Lionel Messi.
Pertandingan semifinal Argentina vs Kroasia di Stadion Lusail mungkin akan menghasilkan dua pertandingan terbaik. Lionel Messi menjadi anugerah ajaib Argentina akan berduel dengan Luka Modric yang menjadi nyawa Kroasia.
Gaya main Kroasia bukan yang tercantik di bawah asuhan Zlatko Dalic, tetapi Luka Modric yang akan jadi penentu melawan Argentina.
BACA JUGA:Gaji di Atas Rp 4 Juta Berlaku di 8 Daerah di Jabar, Mulai Diterapkan 1 Januari 2023, Ini Daftarnya
Bersama Mateo Kovacic dan Marcelo Brozovic, Kroasia memiliki lini tengah yang mengigit, dan ketenangan untuk mempertahankan penguasaan bola.
Masih segar dalam ingatan ketika Kapten Luka Modric mencetak gol menakjubkan saat Kroasia mengalahkan Argentina 3-0 di Piala Dunia 2018 lalu.
Dia telah membuat 17 penampilan Piala Dunia, terbanyak dari pemain Kroasia mana pun dan telah menjadi starter di lima pertandingan mereka di Piala Dunia Qatar 2022.
Luka Modric juga menjadi pemain keempat berusia 37 atau lebih yang memulai enam pertandingan di Piala Dunia melawan Argentina, kecuali ada kejutan.
BACA JUGA:Kemendikbudristek Jamin Biaya Hidup Penerima KIP Kuliah Tak Akan Dipotong
Walaupun tingkat energinya tidak seperti dulu lagi, sempat digantikan dalam perpanjangan waktu melawan Jepang di babak 16 besar, Modric sekarang terlihat lebih pintar, ia pandai memutuskan kapan harus berlari dan berjalan.
Saat melawan Brasil, Modric menempuh jarak 1.455 meter, menempati urutan kedua sepanjang turnamen, hanya kalah oleh Rodri dari Spanyol.
Luka Modric memenangkan tujuh dari 12 percobaan tekelnya, menyelesaikan 330 dari 373 operan (88,5 persen). Melawan Brasil, dia menyelesaikan umpan paling banyak dan memiliki sentuhan paling banyak dari siapa pun di lapangan.
Seperti Lionel Messi yang menjadi tumpuan Argentina, determinasi Modric tidak bisa diabaikan.
Rekan setimnya Borna Sosa mengklaim Modric harus masuk dalam lima gelandang terbaik sepanjang masa, dan jika dia membawa Kroasia ke final Piala Dunia kedua berturut-turut, ia harus dierhitungkan.