Seleksi PTN 2023 Berubah, SNPMB 2023 Tidak Ada Lagi Tes Mata Pelajaran, Ini Penjelasannya

Jumat 02-12-2022,07:00 WIB
Editor : Usep Saeffulloh

"Dari banyaknya siswa yang mengikuti seleksi, persentase yang diterima PTN hanya 18-20 persen. Sementara persentase siswa yang diterima di PTN favorit hanya 7-9 persen, sehingga harus diimbangi dengan kerja keras dan niat yang sungguh-sungguh," tegas Prof. Mochamad Ashari.

Prof. Mochamad Ashari mengungkapkan, tahun ini pemerintah mengubah materi tes dalam UTBK Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).

Materi yang diujikan adalah tes potensi skolastik (TPS), penalaran matematik, literasi dalam bahasa Indonesia dan literasi dalam bahasa Inggris dengan alokasi waktu 195 menit.

Dalam TPS, yang akan diuji adalah kemampuan penalaran umum, kemampuan kuantitatif pengetahuan dan pemahaman umum serta kemampuan memahami bacaan dan menulis. 

Kemudian kemampuan kuantitatif akan mencakup pengetahuan dan penguasaan matematika dasar.

Untuk literasi dalam bahasa Indonesia dan Inggris bertujuan mengukur kemampuan untuk memahami, menggunakan dan mengevaluasi berbagai jenis teks dalam menyelesaikan masalah.

Lalu mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Terakhir, penalaran matematik yang berguna untuk mengukur kemampuan berpikir menggunakan konsep prosedur fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

Sementara metode tes tetap menggunakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). SNBT 2023 ini setiap peserta hanya diperbolehkan mengikuti satu kali tes sehingga dia meminta agar para calon mahasiswa melakukan persiapan dengan matang.

"Anda mendapatkan kesempatan tes UTBK 2023 hanya satu kali. Mohon dimanfaatkan dengan persiapan yang sebaik-baiknya," tandasnya.

Istimewanya, setiap peserta dari jurusan IPA IPS atau bahasa diizinkan memilih prodi di PTN merdeka bertanggung jawab.

"Jadi setiap siswa diperbolehkan memilih dua program studi pada satu PTN atau masing-masing satu prodi pada dua PTN (merdeka bertanggung jawab) yang saat ini berjalan," ujarnya.

Prof. Mochamad Ashari menguraikan, beberapa upaya bakal dilakukan  dalam rangka mencegah terjadinya potensi kecurangan yang ditemukan setiap tahun.

"Perubahan soal bakal meminimalisir adanya kebocoran dan meningkatkan keamanan teknis saat pelaksanaan tes. Kita tahu, dari tahun ke tahun muncul dan temukan itu. Kita proses dan lakukan proses hukum," tandasnya.

Sementara untuk pendaftaran UTBK SNBT 2023, panitia menetapkan kontribusi sebesar Rp 200 ribu bagi semua peserta.

"UTBK SNBT 2023 tidak ada campuran. Semua kontribusinya Rp 200 ribu," kata dia. 

Kategori :