BANDUNG, RADARTASIK.COM –Jalan Braga Kota Bandung, kini dikenal sebagai tempat berekspresinya para seniman Bandung. Di kawasan ini ide-ide kreatif para seniman didominasi karya seni rupa.
Jalan Braga memiliki daya tawar di dunia kepariwisataan Kota Bandung. Peluang yang telah ada saat ini, warga dan komunitas seni tak mengabaikan situasi sosial seni rupa di Jalan Braga.
Dengan begitu, di kawasan Kampung Wisata Baraga ini bakal digelar workshop menggambar dan melukis, workshop Fotografi dan videografi, workshop menyulam, workshop musik perkusi serta pameran-pameran karya seni lainnya.
Sehingga jangan sampai terlewat! Dikemas dalam acara ArtBraga 2022 siap digelar pada 3 hingga 18 Desember. Ini sebagai bentuk respon dan daya tawar dunia kepariwisataan Kota Bandung.
BACA JUGA:Rere Shop Buka Lowongan Kerja Terbaru, untuk 3 Posisi Ini, Cek Persyaratan Lengkapnya di Sini
Kegiatan tersebut akan dikerjasamakan dengan para perupa, komunitas dan universitas seni rupa di Bandung melalui rekomendasi Dewan Kesenian Kota Bandung.
Tata, selaku pengelola Program ArtBraga 2022 kepada radartasik.com menyampaikan, ArtBraga merupakan program pendidikan seni bagi masyarakat umum.
Pelatihan menyulam bagi kaum Ibu dari Tim PPM FIB Unpad, hasilnya akan dipamerkan di Group Exhibition ArtBraga 2022 di Gedung Gas Negara (GASBLOCK)-Istimewa-radartasik.disway.id
Berkolaborasi dengan beberapa komunitas dan akademisi, di kawasan ini bakal diselenggarakan beberapa workshop dan diklat.
“Nanti ada workshop menggambar dan melukis, workshop Fotografi dan videografi, workshop menyulam, workshop musik perkusi, hasil karyanya akan dipamerkan di hotel dan galeri di Jalan Braga,” bebernya.
BACA JUGA:Kabar Gembira! Segera Dibuka Rekrutmen ASN 2023, Cek Jadwal Pengisian Formasi di Sini
Menurut Tata, kegiatan ini bukan akhir dari pelatihan atau workshop, tetapi merupakan titik awal.
“Kami sudah berkomitmen untuk secara rutin, setiap bulan dan akhir pekan membuka pelatihan dan workshop,” kata dia.
Sejauh ini, di lingkungan Kampung Braga, dirinya bersama komunitas dan akademisi telah melatih anak-anak serta kaun ibu.
Benih-benih seniman mulai muncul secara natural, karena anak-anak seusia SD dan SMP mulai berani menggoreskan kuas di atas kertas atau kanvas.