Pengungkapan kasus yang ditujukan kepada kelompok beresiko, kelompok kunci dan rentan merupakan bagian tersulit karena mereka yang terpapar kasus ini cenderung setelah periode waktu tertentu dan dirasakan gejalanya semakin parah, padahal pada kelompok tersebut dapat terdeteksi lebih awal.
Pada kelompok inilah kasus yang muncul menjadi bagian terbesar dan tidak terdeteksi sebelumnya, masalah ketertutupan dan kesadaran yang masih kurang pada kelompok beresiko tinggi untuk memeriksakan diri menjadi penyebab utama penyebaran penyakit HIV AIDS.
Dengan kondisi seperti yang diungkapkan diatas, prediksi perkembangan, perilaku, lokasi dan kebiasaan utama dari mereka yang terpapar menjadi bagian terpenting dari pencegahan penularan yang mungkin terjadi kedepan.
Namun metode yang pasti dan menentukan untuk mencegah penularannya membutuhkan berbagai komponen keilmuan dan lembaga yang terintegrasi (pemerintah, swasta dan lembaga lainnya) mengingat ketertutupan mereka atau hanya kepada beberapa orang yang mungkin sudah mereka kenal dengan baik.
Selain itu konsep yang terkait dengan pendanaan yang dibutuhkan seharusnya juga dapat diungkapkan dengan jelas dan akuntable berdasarkan perkembangan kasus, penanganan kasus, dan pendekatan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok mereka yang terpapar.
Pengungkapan kasus yang terjadi, merupakan predikat terbaik dari para aktivis, personal yang berkecimpung di lembaga yang peduli terhadap penyebaran penyakit ini ditengah pandemic lain yang terjadi.
Di tengah keterbasan yang dirasakan dari sisi dukungan moril, materil yang terbatas serta kepedulian yang tersamarkan dari pengungkapan kasus dari sorotan khalayak ramai yang sebenarnya kondisi ini sangat menghawatirkan untuk seluruh lapisan masyarakat.
Dukungan yang dapat diberikan hanyalah pengungkapan data yang terjadi selama ini agar dapat dipahami tentang peningkatan kasus yang terungkap dibalik kasus yang belum terdeteksi lebih awal yang mungkin lebih besar dari data kasus yang terjadi dan menjadi kehawatiran semua pihak tentang kondisi ini.
Dengan predikat kasus HIV AIDS yang bertambah tinggi juga dengan tingkat kemiskinan tertinggi serta sandaran kota yang religius seharusnya menjadi pusat pemikiran bersama seluruh pihak.
Penulis: Deden Darwin
Perencana Ahli Madya Bapelitbangda Kota Tasikmalaya