"Saya tidak akan berbicara tentang banding penalti karena dua alasan. Pertama, saya belum bisa melihatnya secara detail. Tapi saya pikir setelah AS selesai ke babak berikutnya, berbicara tentang itu tidak masuk akal,” katanya dikutip dari Livescore.
"Itu mengurangi martabat permainan. Kami telah menjalani keputusan lain pada 2014 dan 2018 yang lebih jelas dan jelas, dan hidup terus berjalan," lanjutnya.
Kalah dari AS, membuat Iran gagal melewati babak penyisihan grup dalam enam penampilan Piala Dunia dengan 18 pertandingan.
Hanya Skotlandia, dengan 23 pertandingan yang memiliki rekor lebih buruk dibanding Iran di ajang Piala Dunia.
Namun, Carlos Queiroz senang dengan upaya para pemainnya walaupun gagal melaju ke babak 16 besar.
"Saya sangat bangga dan saya merasa terhormat menjadi pelatih tim Iran ini, para pemainnya fantastis,” akunya.
"Saya katakan sebelumnya bahwa di awal karir saya, saya melatih banyak tim, dan sepanjang karir saya, saya belum pernah melihat pemain yang memberi begitu banyak dan menerima begitu sedikit imbalan,” ungkapnya.
"Mereka pantas mendapatkan semua rasa hormat dan kekaguman saya. Saya sangat bangga dengan upaya mereka dalam latihan dan pertandingan, mengenakan seragam negara mereka," terangnya.
Carlos Queiroz yang mengatakan “Saya sangat bangga dan merasa terhormat menjadi pelatih Iran” juga mengomentarai kabar burung adanya ancaman terhadap pemain Iran yang tidak menyanyikan lagu kebangsaan melawan Inggris.
Laporan menyebutkan keluarga pemain telah diancam jika mereka memprotes lagi, tetapi dalam konferensi pers pasca pertandingan, Queiroz memberikan tanggapan tegas.
"Dunia, dalam keadaan saat ini, penuh dengan kebodohan," tuturnya
"Jika Anda mendengar dari sumber anonim, Anda menyampaikan informasi dan dalam waktu dua jam, beberapa kebodohan menjadi kenyataan,” sindirnya.
“Ini disinformasi, ini memalukan tapi itu kebenarannya. Kami telah mendengar beberapa cerita tentang ancaman yang diterima para pemain,” ucap Carlos Queiroz.
“Tapi yang bisa saya nyatakan adalah berkat kerja mereka, berkat percakapan yang kami lakukan, para pemain mulai tersenyum lagi dan mengerti untuk siapa mereka bermain, misi mereka,” paparnya.
"Saya sangat senang mereka mampu memberikan respon di lapangan dan memberikan prestise pada jersey tersebut," pungkas Carlos Queiroz.