Christian Pulisic: Saya Siap lawan Belanda, Jangan Khawatir

Rabu 30-11-2022,09:26 WIB
Editor : Ahmad Faisal

“Tidak perlu memproyeksikan seberapa jauh tim ini bisa melangkah. Sangat menyenangkan berada dalam format sistem gugur ini, kami akan menikmatinya, dan kami akan tetap bersatu dan menikmati pengalaman itu,” ujar Gregg Berhalter.

"Akhir pertandingan adalah hal yang paling saya banggakan, untuk bertahan di sana, untuk mendapatkan kemenangan dan tidak menyerah. Ini adalah pertama kalinya dalam 92 tahun kami mengalami dua penutupan di Piala Dunia," jelasnya.

AS akan menghadapi Belanda di Stadion Internasional Khalifa setelah mencapai babak 16 besar dari tiga partisipasi Piala Dunia terakhir mereka, tahun 2010, 2014 dan 2022.

Christian Pulisic terlibat dalam kedua gol AS di Piala DUnia Qatar 2022, dengan mencetak satu gol dan satu assist, dan hanya Landon Donovan pada 2010 yang berkontribusi lebih banyak untuk tim AS di satu Piala Dunia dengan torehan tiga gol.

Pemulihan Pulisic akan menjadi pembicaraan utama menjelang pertandingan melawan Belanda, tetapi Berhalter tidak mau berspekulasi tentang kondisinya.

"Dia ditarik keluar karena cedera, ia dibawa ke rumah sakit sebagai tindakan pencegahan. Itu adalah pukulan ke perutnya, cedera perut,” tutur Gregg Berhalter.

"Kami melihatnya setelah pertandingan dari ruang ganti, dia dalam semangat yang baik,” tambahnya.

Gregg Berhalter juga mengomentari proses terjadinya gol ke gawang Iran, ia mengaku merencanakan serangan itu dengan membuat timnya bergeser ke satu sisi.

"Itulah kualitas spesial yang dimiliki Christian, begitu bola melebar, dia masuk, dia akan menghancurkan di kotak penalti dan sangat sulit menebaknya karena kecepatannya," ucap Gregg Berhalter.

AS pernah mencapai babak perempat final Piala Dunia tahun 2002, dan Berhalter mengatakan mereka tidak puas dengan pencapaian mereka hingga saat ini.

"Ini adalah kesempatan besar, tapi kami tidak berpikir itu suatu kehormatan. Kami pantas berada di posisi kami saat ini, kami tidak ingin pulang," tegasnya.

"Sekarang tentang bagaimana kami pulih dan bersiap untuk bermain melawan tim Belanda ini, yang memiliki ide yang sangat jelas dan dilatih dengan sangat baik. Kami harus menemukan cara untuk mengalahkan mereka," paparnya.

Sementara itu, pelatih Iran, Carlos Queiroz mengaku sangat bangga dan merasa terhormat setelah timnya dikalahkan AS 1-0 dan gagal melaju ke babak 16 besar. 

Iran hanya butuh hasil imbang karena Inggris menekuk Wales 3-0, sayang gol babak pertama Christian Pulisic  dalam pertandingan terakhir Grup B mereka di Stadion Al Thumama, membuat mereka kembali gagal maju ke babak 16 besar.

Iran bekerja keras untuk menyamakan kedudukan melawan AS,  Mehdi Taremi bersikeras bahwa dia telah dilanggar oleh Cameron Carter-Vickers di dalam kotak saat dia mencoba melepaskan tembakan di waktu tambahan, meskipun terlihat ada kontak, wasit menolak memberikan penalti.

Queiroz tidak tertarik mencari alasan kekalahan karena akan mengurangi martabak permainan.

Kategori :