Jenny Mei

Senin 14-11-2022,05:05 WIB

“Bagian kepalanya jangan dimakan," jawabnyi.

Untuk mencapai pusat tanaman sagu itu dia harus naik perahu 6 jam. Juga harus naik sepeda motor. Tapi Jenny merasa sangat menikmati perjalanan itu. Bahkan dia kangen ingin ke Papua lagi.

"Apakah kelak harga tepung sagu bisa lebih murah dari tepung terigu?" tanya saya.

"Harusnya bisa. Sagu tidak perlu ditanam. Hutan sagu luas sekali. Tumbuh sendiri," ujar Jenny. "Mungkin juga tidak bisa. Untuk mengambil batang sagu harus membayar ke penduduk setempat. Tidak ada harga patokannya," tambah Jenny.

Kini harga tepung sagu memang masih 50 persen lebih mahal dari terigu. Tapi kalau seluruh perusuh Disway bersatu, rasanya bisa mencari jalan keluar. Tidak logis kalau terigu lebih murah. Tapi memang banyak kan, realitas kehidupan yang tidak semuanya logis. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 13 November 2022: Jennie Mie

Amat Kasela

Dua kali ke Sagolisious kiranya cukup ya untuk wawancara, bahan nulis CHD. Kalo lebih, patut dicurigai itu hanya modus agar ketemu Ibu 5-i ini. Wkwkwkwk Foto di atas juga riya. Tapi saya masih tenang tidak terganggu, kecuali Abah Dis berfoto riya dengan BCL atau Lisa Blackpink.

thamrindahlan

Menyanyikan lagu iringi karawitan / Budaya Jawa jangan dilupakan / Bahan sagu menjadi mie pilihan / Papeda Papua Jenny populerkan /

Agus Suryono

TAHUN 1976-1984 SAYA MERANTAU DI AMBON MALUKU.. Dan saya sangat suka Papeda Sayur yang dubuat ibu-ibu dari pulau Saparua. Rasanya ruar biasa.. Meski saya tahu, banyak pendatang, tidak suka sebelum mencoba.. Di tahun-rahun itu, harga nasi ikan (Cakalang) adalah Rp 125 per porsi. Kalau nasi telur Rp 200. Maka sebagai bujangan, saya harus membiasakan nasi ikan. Sampai saya jatuh cinta dengan ikan laut. Sampai sekarang. (Sampai saat ini, ikan darat jadi terasa bau tanah. Karena seringnya mengkonsumsi ikan laut). Tapi mie Papeda..? Harus dicoba..!!

Kliwon

Atas petunjuk kakanda Amat, langsung browsing yutub. Ternyata benar, ada hot pack sachet'an yang bisa buat memasak & memanaskan makanan. Tanpa api, tanpa listrik & tanpa ajian Segara Geni. Jadi tebakan kang Jo Neka salah. Apalagi tebakan pak cik Chei Samen. Kita ini mau masak pak Cik.., bukan mau nge las.., ngapain pake karbit. Wkwkwk. Yang hampir benar adalah tebakan kangmas Haruntri. Benar² nackal nya. Panasnya asmara mampu mendidihkan itu barang.

Fantra Salahuddin

Mungkin yang pertama sesukses itu memang Jenny, tapi untuk yang pertama sukses membuat mie dari sagu saya ragukan. Karena di Kabupaten Meranti Provinsi Riau, mie dari sagu sudah lama ada.

Kategori :