PANGANDARAN, RADARTASSIK.COM – Potensi ancaman megathrust di wilayah selatan Jawa membuat masyarakat dan pemerintah harus melakukan mitigasi bencana.
Selain melakukan sosialisasi, edukasi dan simulasi bencana, pemerintah harus menyiapkan selter atau Tempat Evakuasi Sementara jika terjadi bencana tsunami.
Tempat evakuasi sementara bencana tsunami Pangandaran bisa tampung 6 ribu orang.
Gedung Tempat evakuasi sementara bencana tsunami Pangandaran dibangun oleh Kementerian PUPR. Ini kondisinya sekarang.
Ketua Taruna Siaga Bencana atau Tagana Kabupaten Pangandaran Nana Suryana mengatakan, gedung tempat evakuasi sementara di Pangandaran harus tetap dijaga mengingat bahwa bencana tidak akan bisa diprediksi kejadiannya.
”Pangandaran masih butuh banyak tempat evakuasi karena bukan hanya untuk masyarakat setempat, karena Pangandaran itu tempat wisata yang dikunjungi ribuan orang,” ungkapnya kepada Radar, Minggu, 6 November 2022.
Kata Nana Suryana, lokasi evakuasi sementara yang ada di PW, hanya bisa menampung sebanyak 6.000 orang.
“Sedangkan jumlah warga pesisir Desa Pangandaran ada 11.000 orang, artinya hanya bisa menampung 50 persen,” ucapnya.
Harusnya, tempat evakuasi itu harus bisa menampung lebih banyak warga.
“Jadi dalam kondisi darurat bukan hanya warga lokal, tapi wisatawan harus dilindungi,” jelas Nana Suryana.
Tsunami yang pernah terjadi di Pangandaran, ujarnya, menjadi pelajaran kesiapsiagaan masyarakat.
“Tetapi hal ini harus didukung dengan fasilitas dan rencana kontinjensi kedaruratan,” ucap Nana Suryana.
Nana Suryana mengatakan, meskipun sangat tidak diharapkannya terjadi bencana alam, pihaknya ingin warga Pangandaran siap menghadapi kondisi apapun saat terjadi bencana alam.
“Semua harus siap, kita tidak tahu kapan terjadi bencana alam,” ujar Nana Suryana.
Salah seorang warga PW Tuti (40) mengatakan, Tempat Evakuasi Sementara itu kerap dijadikan tempat nongkrong.