Tak hanya itu Jang Hansol pun mengabarkan bagaimana kondisi di Korea berdasarkan pemberitaan lokal, termasuk kehebohan kabar adanya rebutan permen beracun atau berisi narkoba yang marak diberitakan di Indonesia.
BACA JUGA: Eits Jangan Asal Minum Air Kemasan Ya, Baca Dulu Tips Pilih Air Minum Kemasan
“Kalau aku pribadi dan berita di Korea belum ada yang bilang karena permen beracun, ini sedikit hoaks kayaknya,” tegasnya.
Hansol pun mengungkapkan sejatinya Minggu pagi tadi ingin ke Itaewon guna melihat kondisi langsung pasca tragedi Halloween.
Namun niatnya itu ia urungkan karena merasa tidak berempati sekali ke lokasi membuat konten di tengah banyaknya korban meninggal.
“Aku mau ke sana sebenarnya, kayaknya enggak pantas. Di YouTube polisi juga nutup jalan, kondisinya di-policeline. Kalau aku kesana merekam, bisanya bisa. Itu tempat orang meninggal banyak banget, jadi kayak enggak pantas,” ucapnya.
BACA JUGA: 75 Santri Kota Tasikmalaya Menulis Buku, Asep: Gerakan Menulis Seperti Ini Baru Ada di Tasik
Dijelaskan Jang Hansol, sejatinya perayaan Halloween tanggal 31 Oktober, namun dirayakan sejak 29 Oktober karena weekend.
“Sebenarnya 31 Oktober, tapi karena weekendnya Sabtu dan ini Minggu, jadi orang-orang ke sana tanggal 29, enggak mungkin ke sana malam Selasa,” ungkap dia.
Kemudian tim darurat datang dan ternyata korban sudah berjatuhan. Tim berusaha melakukan CPR dan meminta orang di lokasi juga membantu karena korban bergelimpangan.
Di Korea, memang rata-rata warganya dibekali ilmu bagaimanan melakukan CPR ketika dalam keadaan darurat.
BACA JUGA: Ternyata Laki-laki Bisa Terkena Kanker Payudara Juga Lho, Ini Penjelasannya
Namun, karena korban terus bertambah, tim 911 memanggil tim bencana untuk membantu. “Pukul 23.13 situasi makin memburuk dari darurat tingkat satu ke darurat tingkat 2, dan meminta toko-toko di Itaewon ditutup,” bebernya.
Dia pun tak bisa menyembunyikan tentang satu kejadian di tengah horornya tragedi Halloween di Itaewon dimana masih ada yang tidak peduli dengan terus berpesta.
“Aku sangat kecewa, tim 911 sudah datang, orang-orang kayak enggak terlau menghiraukan,” timpalnya mengomentari video yang viral orang-orang terus bernyanyi saat kejadian.
Hansol mengatakan dari pemberitaan setempat, korban awalnya hanya ada dua orang meningal pada pukul 01.00 Minggu dini hari lalu berikutnya bertambah dan menjadi ratusan pada pukul 03.00 WIB.