RADARTASIK.COM - Tubuh manusia ternyata membutuhkan delapan hingga dua belas pekan untuk meningkatkan kemampuan olahraga. Praktisi kedokteran olahraga lulusan Universitas Indonesia dr Wawan Budisusilo Sp.KO mengatakan bahwa hal itu disebabkan tubuh perlu adaptasi fisiologis.
“Misalnya intensitas sedang kita hanya jalan cepat, tetapi setelah dua atau tiga bulan kita minta naik secara otomatis intensitasnya," ujarnya, dilansir GenPi.Co dan Antara.
Menurut Wawan, seseorang yang sudah menjalani enam bulan berolahraga, maka bisa dikatakan olahraga menjadi bagian kebiasaannya. Wawan mengingatkan, berhenti atau jeda berolahraga karena berbagai macam alasan setidaknya dua minggu dapat menurunkan kemampuan seseorang sekitar 20 persen.
Oleh karena itu, dia menyarankan orang-orang tetap aktif di sela kesibukan. “Start low goes low, karena menjadi sebuah habbit itu perlu waktu dan komitmen. Perlu diciptakan pada masyarakat dan pasien," kata dia.
BACA JUGA:Terbaru, PKS Usulkan Aher Pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024, Bagaimana?
Lebih lanjut, Wawan menyarankan agar sebelum olahraga, masing-masing orang juga perlu mengetahui denyut nadi maksimum dengan menghitung 220 dikurangi usia.
Kemudian, angka itu digunakan untuk menghitung intensitas olahraga. Untuk intensitas sedang misalnya dihitung dengan rumus 64 - 76 persen dikalikan denyut nadi maksimum. Seseorang dengan usia 40 tahun, denyut nadi atau heart rate maksimumnya 180.
“Intensitas yang mungkin baik bagi dirinya adalah 64 - 76 persen dari denyut nadi maksimal yakni sekitar 115 - 135. Hal ini agar olahraga yang dia lakukan aman dan bermanfaat bagi kesehatan,” paparnya.