Patut Diacungi Jempol, Penyaluran KUR Pertanian Per Oktober 2022 Sudah Berhasil Melampaui Target

Jumat 21-10-2022,20:20 WIB
Editor : Radi Nurcahya

JAKARTA,RADARTASIK.COM - Ternyata realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian per Oktober 2022 sudah berhasil melampaui target yang telah ditentukan. Pencapaian yang patut diacungi jempol tersebut merupakan pengulangan prestasi serupa sejak tiga tahun lalu.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Ali Jamil mengungkapkan target penyaluran KUR sektor pertanian pada Oktober 2022 yakni sebesar Rp90 triliun. Target tersebut kini sudah berhasil terlampuai dengan realisasi Rp90,8 triliun.

"Saya dapat laporan realisasi (penyaluran KUR pertanian) sudah lebih dari 100 persen," kata Ali dalam webinar bertajuk "KUR: Solusi Permodalan di Krisis Pangan Global".

Menurut Ali, sebenarnya bukan kali ini saja target KUR tersebut berhasil terlampuai, namun sudah terjadi sejak tiga tahun terakhir.

BACA JUGA: BTN dan IKAPPI Kolaborasi untuk Fasilitasi Pembiayaan Hunian Layak Bagi Para Pedagang Pasar

BACA JUGA: Pedagang Pasar Pramuka Bisa Rugi Ratusan Juta Terkait Larangan Penjualan Obat Sirup

Pada 2020 misalnya, realisasi penyaluran KUR sektor pertanian mencapai lebih dari Rp50 triliun. Kemudian pada 2021, penyaluran KUR mencapai Rp85,6 triliun dari target Rp70 triliun.

"Dari sini terlihat antusiasme yang tinggi dari masyarakat di sektor pertanian. Ini sejalan dengan rencana mendorong kemandirian pembiayaan pertanian dari APBN," tuturnya. 

Seperti diketahui Program KUR telah berjalan hampir 15 tahun. Skema pembiayaan ini telah berhasil mengangkat dan memperkuat kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

KUR adalah langkah konkrit pemerintah meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM, melalui lembaga keuangan dengan penjaminan.

BACA JUGA: Disiplin Mengatur Keuangan, BRI Ajak Masyarakat Berinvestasi

BACA JUGA: Google Rilis Sistem Operasi Android 13 Go Edition untuk Ponsel Entry Level, Ini Keunggulannya

Dana yang disediakan untuk modal kerja dan investasi ini menyasar lima sektor usaha, yakni pertanian, perikanan, kelautan, koperasi, kehutanan, perindustrian, dan perdagangan.

Dalam setiap tahun, plafon KUR terus meningkat. Seperti di 2022, plafon KUR disediakan sebesar Rp373 triliun.

Menurut Ali Jamil, di era pandemi Covid-19 terjadi relaksasi aturan pembiayaan terkait usaha pertanian. Relaksasi ini bisa dimanfaatkan oleh para petani untuk meningkatkan produksi mereka. Harapannya, jelas Ali, produksi pangan nasional akan meningkat.

"Dengan relaksasi yang ada saat ini, kami juga akan mendorong kemudahan lain yang dapat dimanfaatkan oleh para petani. Terutama di besaran DP atau uang muka pembelian alsintan (alat dan mesin pertanian)," ujar Ali.

BACA JUGA: Ramuan Ini Bisa Jadi Pengganti Obat Saat Anak Demam, Bahannya Semua Ada di Dapur

BACA JUGA: Memastikan 5 Obat Sirup Berbahaya Tidak Beredar di Tasikmalaya, Sejumlah Apotek Diperiksa

KUR Yang Ideal

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembiayaan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Indah Megahwati mengatakan Kementerian Pertanian sudah berkirim surat ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terkait relaksasi tersebut.

"Agar tidak terlalu lama untuk pengecekan kelayakan pembiayaan sehingga kita bisa dorong manfaat pembiayaan KUR ini," kata Indah.

Indah pun lantas menjelaskan dukungan pembiayan KUR yang ideal oleh petani.  Yakni dari sisi plafon Rp500 juta, diharapkan bisa dinaikkan menjadi Rp2 miliar. Lalu untuk uang muka pembelian alsintan sebesar 30 persen, Indah berharap bisa diturunkan menjadi 5 persen atau 10 persen saja.

"Dan untuk jaminan, kami inginnya tidak ada jaminan lain lagi kecuali faktur pembelian alsintan itu," ujar Indah.

BACA JUGA: Daftar 5 Obat Sirup Mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol Melebih Batas, Berdasarkan Temuan BPOM

BACA JUGA: Perbedaan Gagal Ginjal Akut Anak dengan Gagal Ginjal karena Komplikasi, Simak Penjelasan dr Ahmad Fariz Malvi

Indah pun kembali menekankan, program pembiayaan KUR untuk pembelian peralatan dan mesin pertanian (alsintan) bukan merupakan bantuan cuma-cuma. Diharapkan, masyarakat akan mempunyai rasa memiliki terhadap alat produksi pertanian yang tinggi.

"Jadi, para petani akan merasa lebih memiliki, sehingga akan menjaga peralatan dan mesin pertanian itu lebih baik lagi. Karena alsintan itu didapat tidak dengan cuma-cuma atau gratis," tegasnya.

Kategori :