BANJAR, RADARTASIK.COM – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjar masih jauh dari target yang ditentukan, yakni baru mencapai 55 persen hingga Oktober 2022.
Hal itu terungkap saat digelar rakor semester II tentang PAD Kota Banjar, bertempat di ruang rapat Gunung Sangkur Setda Kota Banjar, Selasa 18 Oktober 2022, sore.
Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana mengatakan, PAD Kota Banjar angkanya masih di angka Rp148 miliar dan Rp110 miliar lagi dari RSUD.
"Sebenarnya masih ada potensi PAD yang masih bisa kita gali kembali. Makanya sebelumnya saya sudah minta ada tim penggali potensi PAD," katanya kepada wartawan.
BACA JUGA:Pangdam III Siliwangi Edukasi Masyarakat serta Bagikan Ratusan Sembako dan Alquran di Cipatujah
BACA JUGA:Pangdam III Siliwangi Kunjungi Budidaya Jamur Tiram di Kota Banjar, Lihat Sosok Pemiliknya
Dua tahun sebelumnya kondisi sempat terpuruk, dampak pandemi Covid-19 sehingga banyak program-program yang tidak bisa dilaksanakan.
"Atas dasar itu makanya kita mulai intensifikasi, mencoba 42 item yang sudah ada existing selama ini," tegasnya.
Pemkot Banjar harus mencari pola-pola lain yang sifatnya ekstensifikasi. Hal itu memungkin membuka peluang dalam meningkatkan PAD Kota Banjar.
Misalnya, bekerja sama dengan pelaku seni maupun olahraga untuk menggelar even di Kota Banjar, atau potensi PAD lainnya.
BACA JUGA:Bikin Kuliner Telur Asin dari Telur Bebek Yuk, Bikinnya Cukup Pakai AAbu Gosok
Sekda Kota Banjar Dr Ade Setiana menambahkan, rakor ini untuk mengevaluasi semester II tentang PAD Kota Banjar.
Menurutnya, waktu tersisa tinggal 2 bulan lagi. Sehingga harus ada komitmen dan output dari hasil rapat, salah satunya realisasi PAD meningkat.
"APBD seluruh kabupaten/kota di Indonesia termasuk Kota Banjar sedang mengalami suasana kebatinan yang tidak mengenakkan, karena berbagai fenomena," jelasnya.