RADARTASIK.COM – Netizn Indonesia terkenal kompak, apalagi untuk urusan menyerang pemain bola yang dianggap merugikan Timnas Garuda.
Kali ini, Junninho Bacuna yang menjadi korban, pemain bintang Curacao itu menjadi sorotan netizen karena aksi tidak simpatiknya saat laga antara Timnas Indonesia dan Curacao FIFA Matchday.
Juninho mendapat akumulasi kartu kuning berujung kartu merah usai melanggar Marselino Ferdinan.
Kesal mendapat kartu merah, Bacuna menendang bola ke arah tribune penonton dan langsung mendapat sambutan lemparan beberapa botol minuman ke lapangan.
BACA JUGA:Lebih Dari 5 Ribu Warga Kurang Mampu di Kalbar Kini Nikmati Listrik PLN
Selepas pertandingan berakhir, netizen Indonesia langsung mengyerbu akun instagram milik Bacuna. Beragam komentar pun dikirimkan oleh netizen Indonesia.
Tak kuat dengan serangan netizen Indonesia, Bacuna memutuskan menutup kolom komentar akun Instagram miliknya.
Bacuna mempunyai karier yang cukup impresif, lahir di Groningen dan kemudian meniti karier di Groningen dan menjalani debut di Groningen di tahun 2015.
Setelah membela Groningen, Bacuna menjalani debut di Premier League bersama Huddersfield Town. Ketika Huddersfield degradasi, Bacuna masih bertahan bersama klub tersebut selama dua musim.
BACA JUGA:Info Penting: PLN Resmi Membatalkan Program Kompor Listrik, Tarif Listrik juga Tetap
Bacuna juga sempat berkostum Glasgow Rangers selama satu musim. Di musim 2021/2022, Bacuna pindah ke Birmingham City dan berlaga di Championship.
Sementra itu, Remko Bicentini pelatih Curacao mengaku sangat kecewa.
Bicentini tidak puas dengan beberapa keputusan wasit dalam pertandingan kedua di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Selasa 27 September 2022, malam WIB.
Dia bahkan menyindir level kompetisi di Indonesia.
“Kita kalah di dua pertandingan dan kita tahu kenapa kita kalah. Indonesia bermain sangat kuat, sangat menyerang di lapangan, permainan kami tidak bisa keluar,” kata Bicentini dikutip dari SUMEKS.CO.
''Tapi secara normal, saya pikir jika kita bisa bermain normal, itu bakal bagus juga untuk publik. Tapi, saya jadi paham jika terkadang level kompetisi di sini kerap tampak di pertandingan,” sindirnya.