"Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kerugian ditaksir Rp 30 puluh juta," singkatnya.
Sementara itu detik-detik mobil pikap pengangkut BBM terbakar di dekat Pasar Besi Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Minggu 25 September 2022 malam, diceritakan , Dadan Firmansyah (38), salah seorang saksi mata kejadian itu.
Mobil pikap pengakut BBM yang terbakar itu bernopol D 8726 XF dan ditumpangi dua orang.
Salah seorang saksi, Dadan Firmansyah (38) mengatakan, terbakarnya mobil pengangkut BBM ini bermula saat di lokasi kejadian, mobil tersebut diduga mogok. Sopir mobil kala itu terus menstater, namun tak kunjung menyala.
“Mobil kan terus di stater sama sopirnya. Tiba-tiba ada api di bawah. Saya kasih tau sopir dan kernetnya, malah diam saja di dalam. Tadinya saya sama temen mau bantu ngedorong. Tapi gak jadi kan ada api,” kisah Dadan Firmansyah kepada radartasik.disway.id di lokasi kejadian.
Dadan yang mengetahui api kian membesar kembali mengingatkan sopi dan kernet. Lalu keduanya sadar, terlebih api sudah menjalar ke bagian kabin depan.
“Sopir sama kernet itu saking paniknya loncat lewat jendela. Jadi nggak lewat pintu. Akhirnya sopir dan kernet bareng-bareng berusaha memadamkan api,” tuturnya.
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Mobil Pikap Pengangkut BBM Ludes Terbakar dekat Pasar Besi Cikurubuk Kota Tasikmalaya
Lokasi kejadian berada tidak jauh dari lokasi pencucian mobil Pasar Besi Cikurubuk. Sementara Dadan, berada di lokasi tersebut kebetulan selesai mencuci mobil.
“Sebelum pulang, saya ngopi dulu. Duduk di depan warung dan mobil di sebelah barat. Sebelum pulang, tadinya mau bantu dorong mobil itu. Taunya api membesar,” katanya.
Api di mobil pengangkut BBM tersebut kian membesar. Beberapa pemilik mobil yang berada di dekat pencucian segera menyelamatkan mobil-mobil. Karena dekat dengan mobil yang tengah terbakar itu.
Kebakaran ini juga turut menggerakkan seluruh warga dan para tukang cuci mobil.
Mereka berusaha memadamkan api melalui air dari selang di lokasi pencucian mobil.
“Selang pencucian semuanya dikeluarkan dan berusaha memadamkan api. Sayangnya, air dari selang hanya menyeburkan sampai pada kabid bagian depan saja,” sebut dia.
Warga dan aparat kampung setempat akhirnya berdatangan dan meminta banatuan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) dan Damkar Kota Tasikmalaya.