Ketiga napi yang meninggal masih berada di rumah sakit menunggu pihak keluarga datang menjemput. Mereka ada yang berasal dari Kutai Barat dan Penajam.
Para korban tersebut diketahui merupakan narapidana dari kasus yang berbeda, yaitu tiga orang terlibat kasus perlindungan anak dan satunya kasus peredaran narkotika.
"Untuk mengetahui jelas penyebab meninggal korban, kami masih menunggu hasil visum," tutur Ilham menambahkan.
Diketahui ketiga napi yang tewas yakni IR, RZ dan RS merupakan tahanan dengan kasus perlindungan anak.
Sedangkan CS yang saat ini masih menjalani perawatan medis di RSUD AW Sjahranie merupakan napi kasus narkoba.
"Semuanya bukan warga Samarinda dan menjalani masa tahanan di atas 5 tahun," ungkap Ilham.
4 orang napi korban miras oplosan merupakan teman satu sel, sedangkan sepuluh orang lainnya tidak ikut minum hanya melihat.
Hasil penyelidikan hingga Sabtu, 24 September 2022 dilanjutkan dengan pemeriksaan 10 orang napi lainnya.
Ilham Agung berjanji akan terus mengusut penyebab pasti yang telah membuat keempat korban Napi sampai meregang nyawa.
"Mereka teman dalam satu ruangan bersama para korban," tutur Ilham soal ke-10 napi yang dimintai keterangan tersebut.
Dari keterangan sepuluh napi tersebut diketahui keempat korban ternyata habis minum miras oplosan.
Saat ditanya terkait bagaimana caranya keempat napi mendapatkan miras oplosan tersebut, Ilham mengatakan hal itu masih dalam penyelidikan pihaknya.
Sementara itu, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan dari Kepala Lapas terkait 4 napi yang mengalami kejang-kejang.
Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab 4 WBP tersebut kejang hingga 3 di antaranya tewas dan seorang lagi kritis.
"Kalau dugaannya masih kami dalami dan nanti kami informasikan lebih lanjut," pungkasnya dikutip dari oganilir.co.