GARUT, RADARTASIK.COM— Luapan Sungai Cipaleubuh, yang membentang di wilayah Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Garut menyebabkan 8 desa terdampak.
Warga sempat panik saat air dari Sungai Cipaleubuh meluap.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Satriabudi membenarkan perihal meluapnya sungai Cipaleubuh tersebut.
Menurut Satriabudi, pada Kamis, 22 September 2022, sore sebetulnya hujan sudah mulai reda dan tidak terjadi apapun.
BACA JUGA: Oktober-November Diprediksi Cuaca Lebih Ekstrem dari Sekarang, Waspadai Bencana Hidrometeorologi
“Namun ketika Jumat dini hari sekitar jam 1.00, hujan kembali turun deras. Dampaknya sungai Cipaleubuh pun kembali meluap,” ujarnya.
Terkait apakah ada pengungsi dalam bencana meluapnya Sungai Cipaleubuh, kata Satriabudi, itu akan dilakukan assessment di lapangan.
Namun yang jelas, kata dia, tidak ada korban jiwa akibat meluapnya sungai Cipaleubuh tersebut.
Satriabudi pun ingin berkoordinasi dengan instansi terkait, mengenai wacana normalisasi sungai Cipaleubuh.
Apakah sudah ada pengerukan sedimentasi atau tidak. Karena disinyalir sungai Cipaleubuh yang kerap meluap karena tingginya sedimentasi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Garut Tubagus Agus Sofyan ketika dihubungi melalui sambungan selulernya mengatakan, diantara wilayah yang terdampak luapan sungai Cipaleubuh adalah Desa Sirnabakti, Desa Pamengpeuk, Desa Paas, Desa Mandalakasih, Desa Jatimulya, Desa Mancagahar, Desa Bojong Kidul dan Desa Bojong. (fer)