RADARTASIK.COM - Punya anak dengan gigi berwarna abu-abu, orang tua tidak boleh tinggal diam.
Kondisi ini menurut ahli, via Halodoc, dinamakan pulpa nekrotik. Penyebabnya adalah matinya pulpa lunak di dalam gigi.
Ahli juga mengingatkan bahwa pulpa nekrotiik ini sifatnya permanen alias tidak bisa disembuhkan apabila sudah kejadian.
Matinya pulpa ini, adalah akibat kerusakan pada pulpa yang dilindungi oleh email gigi. Ketika rusak akibat pembusukan atau cedera, maka infeksi akan menyebabkan matinya pulpa pulpa.
Bagaimana mencegah pulpa nekrotik? Caranya adalah mengenali keberadaan gigi berlubang. Gigi berlubang disebut meningkatkan risiko pulpa nekrotik.
Hal ini disebabkan penumpukan plak pada lubang di email gigi. Jika dikenali sejak awal, maka gigi berlubang ini bisa diatasi dengan cara diisi dokter untuk mencegah kondisi memburuk.
Jika bukan karena hal di atas, pulpa nekrotik bisa disebabkan oleh pulpitis kronis. Kondisi ini merupakan radang jangka panjang yang terjadi di pulpa.
Membiarkannya terlalu lama dapat mempersulit proses penangannya.
BACA JUGA:Kronologi Warga Manonjaya, Tasik Meninggal saat Berendam di Kolam Pemandian Alam Cipanas, Galunggung
Kesadaran Masyarakat Indonesia ke Dokter Gigi Masih Rendah
Sementara itu menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 oleh Kemenkes, diketahui bahwa hanya 5,1 persen masyarakat perkotaan di Tanah Air, yang rutin memeriksakan giginya.
Menariknya, dari 57 persen masyarakat Indonesia yang punya masalah gigi, hanya 10,2 persen dari mereka yang mau memeriksakan kondisi mereka ke dokter gigi.
Padahal, jika saja sejak awal sudah ditangani, maka proses pencegahan masalah gigi ini, akan jauh lebih sederhana.
BACA JUGA:Berendam di Galunggung, Warga Tasik Meninggal