Siapa Membunuh Putri (13) - CCTV

Jumat 16-09-2022,05:30 WIB

Budi Utomo

Trisila: 1) socio-nationalism (kebangsaan/nasionalisme berdasar kemanusiaan/internasionalisme = Sila 3 + Sila 2). 2) socio-democratie (kerakyatan/demokrasi untuk kesejahteraan/ keadilan sosial = Sila 4 + Sila 5). 3) Ketuhanan (yang mana semua pemeluk agama saling menghormati satu sama lain sebagai makhluk sosial). Jelas sekali Sukarno sangat menekankan Sosialisme yang dalam bahasa Indonesia disebut gotong royong. Membangun Indonesia agar semua rakyat sejahtera dan tak ada lagi kemiskinan ekstrem. Sesuatu yang berhasil diklaim dicapai Skandinavia atau Tiongkok masa kini. Itulah Welfare / Socialist Countries. Silahkan simak sendiri teks pidato lengkap Sukarno mengenai Ekasila/Sosialisme/Gotong Royong dan Trisila dengan keywords: isi pidato trisila ekasila sukarno yang kini masuk ruu hip. 

Bedy Da Cunha

Salut buat Cak Anang yg Jujur dan apa adanya. Suatu saat Anda layak menjadi Ketua Umum PKB.

Isya Mahfud

Kalau mundurnya ketua DPRD luamajang ini dijadikan cermin dan teladan..jangan2 kebanyakan dari pejabat kita baik dari tingkat menteri sampai pejabat2 dibawahnya..akan mengundurkan diri secara berjamaah. Tragis..!

yea aina

Cak Anang AS, ketua PKB Lumajang, dengan enteng mundur dari kursi ketua DPRD. Lain DPRD ada DPR dengan level lebih tinggi. Nasional. Ketuanya bukan ketua Umum partai, anda sudah tahu. Menyaksikan baliho-baliho yang masif terpasang seantero negri, dengan caption kebhinekaan. Sing ketua ini siap mundur juga dari kursi ketua lembaga tinggi perwakilan rakyat, tapi cuma pindah kursi lainnya. Tentunya yang lebih empuk dan tinggi pula, anda sudah tahu 

Alon Masz Eh

Aku rindu dinding sekolahku Terkait garuda Pancasila diatas papan tulis Diapit foto bapak Presiden dan bapak wakil presiden tersenyum ke arahku Lalu ku menoleh ke dinding pintu masuk, tertempel teks pancasila dan UUD 1945 yang harus selalu hapal dalam ingatanku... Atau aku disetrap di samping papan tulis itu Aku menoleh ke dinding yang lain, ada tulisan lusuh jadwal pelajaran ku... Alamak, aku belum kerjakan PR matematika. Ini pelajaran penting yang ga bisa di hapal, pelajaran biar ga salah itung duit....  Chei Samen

Allah s.w.t mencampakkan ke mulut pendemo untuk soalan test tahap hapalan Pancasila Mas Anang.. Yang terjadi, anda sudah tahu. Yang saya tak tahu, malah terjadi ramai sekali pendokong Mas Anang atas responsibiliti yang beliau ambil. Juga akhirnya kita ketemu sebuah hati, sebuah jiwa, sebuah akhlak, yang kita semua banggakan. Tahniah untuk warga +62.. 

Teguh Gw

Lumayan. Mas Anang jadi pelipur lara bagi rakyat jelata yang sudah terlalu kenyang dikelabui mereka yang mengaku sebagai wakil-wakilnya. Hidup Anang.

Liam Then

Hari ini, tiga kalimat terakhir tulisan Pak DI yang bikin saya mikir. Hasil perjuangan reformasi, kenikmatan perjuangan reformasi. Dan kenikmatan sesaat jadi ketua DPRD yang di lepas oleh Mas Anang. Kata nikmat kenapa dihubungkan dengan jabatan publik? Jabatan yang penuh tanggung jawab besar, beban berat sumpah jabatan. Nikmatnya dimana? Hehehe...apakah alam bawah sadar Pak DI mengakui, jabatan publik penuh kenikmatan. Atau Pak DI menyentil salah kaprah tenang enaknya menjadi pejabat publik yang luas beredar? Hanya Pak DI yang tahu yang mana. Menurut banyak penggalan manuskrip peninggalan pujangga, para sesepuh yang tercerahkan di masa lampau. Jabatan publik sama sekali tak ada kenikmatannya. Yang ada tanggung jawab yang berat. Beban pikiran yang hebat, yang harus diemban. Sampai banyak adengan ,para kaum bijak, sorong-sorongan. Ketika disuruh mengemban jabatan. Ngga mau.Takut ngga kuat dan mampu. Takut bebannya. Disini ketauan. Orang bijak dulu, mengertinya lain tentang jabatan publik. Ngga ada nikmatnya sama sekali. Saya ngga tahu, berapa banyak sedulur penghobi Disway yang pernah merasakan nikmatnya jabatan publik. Buat yang tak pernah merasakan ,ngga papa, rasanya, saya kira, kurang lebih saja. Nikmat menjadi pejabat publik tulisan Pak DI, mari berprasangka baik. Itu bukan nikmat berhubungan dengan materi. "Eh ,bukan materi kok, ada nyentil mobil dinas?" Saya mbahtin. "Ah,itu cuma kembang-kembangnya tulisan Pak DI, kau ini,maksud Pak DI,pasti nikmat melayani."

Fenny Wiyono

Kategori :