”Dur, saya boleh pindah ke ’Dinamika’, nggak?”
”Boleh aja kalau kamu mau. Bilang sama Bang Eel, deh,” kataku.
”Kamu bilang dulu ya? Nanti saya menghadap dia. Eh, Eel pacarana sama Nenia ya, Dur?” tanya Yon.
”Mungkin. Kenapa?”
”Sering ketemu mereka di Inn Cafe,” kata Yon.
Saya sudah usul tambah wartawan ke bang Eel. Dia setuju. Rasio anggaran redaksi masih cukup. Selain Yon, ada bergabung dua wartawan baru. Redaksi kami makin kuat. Yon dengan berita-berita hiburan yang –memang lebih berbau promosi– tapi kreatif itu bikin Dinamika Kota sempurna menggambarkan wajah kota pulau ini di halaman-halaman koran kami. Kota yang dinamis, haus hiburan. Dan berita Yon eksklusif. Hanya Yon dan Dinamika Kota yang bisa ngobrol sama Dewi Sandra sambil sarapan pagi di kamar hotel, atau menemani KD belanja lingerie di Nagata Hill.
Keterlibatan Yon dengan sangat mendalam di dunia hiburan membuka sumber informasi lain bagi Dinamika Kota terkait berita pembunuhan Putri. Suatu sore, sehabis rapat redaksi, dia ajak saya bertemu JB, Johari Bijaksana. Pemilik sejumlah karaoke di kota kami. Yang terkenal King Palace. Hari itu polisi penyidik baru saja datang ke karaokenya.
”Terkait kasus Putri, Pak?” tanya Yon.
”Datang aja ke sini, deh, cepetan. Ini headline, nih. Saya tak beri tahu media lain,” kata Johari, tokoh yang kerap jadi MC di berbagai acara resmi.
JB suguhi kami kentang goreng dan kopi pekat. ”Yon, kamu sudah lama nggak main ke sini. Nggak pernah beritakan King Palace lagi nih…”
”Saya sekarang di Dinamika, Pak… Ini bosnya, nih,” kata Yon memperkenalkan saya. Tentu saja saya sudah kenal namanya dan kerap lihat foto dan sosoknya di mana-mana. Kami sedikit berbasa-basi. JB orang yang selalu necis. Berdasi dan rambut tersisir licin.
”Iyalah, saya tahulah. Wartawan top. Koran top, paling top sekarang,” kata JB. Kepadaku dia bilang, ”Pak Risman sering cerita kamu ke saya, Mas Dur. Kamu ya, kalau sudah teman sama Pak Risman, berarti kita juga teman. Saya ke sini, kalau tak dibantu dia, tak akan bisa bertahan. Jadi kita teman ya, Mas Dur,” kata JB. Saya jadi ingat JB jadi MC saat peresmian Maestrocorp.
”Yes,” kata saya. ”Ada info apa, Pak? Katanya tadi ada penyidik ke sini?” tanya saya.
JB bercerita tentang rekaman CCTV yang diperiksa polisi. Ia simpan salinan rekamanannya. Ia ajak kami lihat potongan rekaman itu. Seseorang yang sekilas mirip Putri dengan pakaian seksi yang mahal, kerap saya lihat di butik-butik mewah itu, di lorong ke arah pintu masuk ruang karaoke termahal di King Palace. Putri masuk, disusul beberapa detik kemudian seorang lelaki. ”Coba perhatikan, kenal nggak? Tahu siapa dia?” Yon menyebut nama aktor ibukota.
”Kira-kira dialah itu. Orang bilang dulu mereka teman kuliah,” kata JB.
”Dia sering ke sini ya?”