PANGANDARAN, RADARTASIK.COM – Puluhan wanita pekerja seks (WPS) mengikuti pemeriksaan human immunodeficiency virus dan acquired immunodeficiency syndrome (HIV/Aids) serta sifilis di kawasan Pamugaran Kecamatan Pangandaran, Selasa 13 September 2022.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran Aang Saeful Rahmat menerangkan pemeriksaan wanita tunasusila (WTS) rutin dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.
”Yang tadi dilaksanakan oleh Puskesmas Pangandaran, pemeriksaan di dua lokasi,” katanya kepada Radar, Selasa.
Pemeriksaan kemarin dibagi menjadi dua kloter. ”Yang pertama di Pamugaran 1 ada 38 orang yang diperiksa, kemudian pamugaran 2 ada 58 orang WPS,” lanjutnya.
BACA JUGA: Tragis! Kades Ini Dulu Tidur di Atas Tumpukan Uang, Kini Harus Merasakan Dinginnya Sel Penjara
Menurut Aang, biasanya pemeriksaan WPS dilaksanakan di tiga puskesmas yang ada populasi kunci penyebaraan HIV/Aids.
”Di Pangandaran meliputi Pamugaran dan Pasar Wisata. Lalu Puskesmas Cikembulan yang meliputi Karangtirta dan Puskesmas Parigi yang meliputi kawasan Batuhiu,” ujarnya.
Selain mendapat pemeriksaan HIV/Aids dan sifilis, para WPS juga diberikan penyuluhan terkait resiko penularan penyakit tersebut.
”Jadi ada edukasi supaya tidak ada yang terpapar lagi,” jelasnya.
Penyuntikan antibotik juga dilakukan kepada para WPS. ”Untuk logistik bantuan dari provinsi, jadi gak ada anggaran untuk kegiatan ini, kalau operasional biasanya dari BOK,” tuturnya.
Jika ada yang terindikasi sifilis atau HIV, maka pihaknya akan mengarahkan yang bersangkutan untuk berobat.
”Disarankan ikut berobat dan tes lagi untuk mendiagnosa ulang,” ungkapnya.
Dalam pemeriksaan kemarin, ada seorang WPS yang didiagnosa sifilis. ”Namun tetap harus dilakukan diagnosa lanjutan,” terangnya.
BACA JUGA: Jasad Pemuda yang Tenggelam di Situ Gede Tasik Ditemukan, Tadinya Cari HP Temannya yang Jatuh