”Anak-anak loper ada yang jual sampai dua kali lipat harga eceran masih dibeli orang,” kata Mas Halim. ”Bisa cetak lagi, nggak?” pintanya. Jelas saja tak bisa. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 12 September 2022: Posisi Monoarfa
Muin TV
Waktu di kampung dulu. Dalam seminggu ada 2 kelompok pengajian ibu-ibu. Yang pertama tiap Hari Senen. Disebut Senenan. Yang kedua, Hari Rabu. Disebut Reban.Waktu pengajiannya,setelah Dhuhur sampai Ashar (jam 2 sampai jam 4).Awalnya, saya kira itu pengajian biasa ibu-ibu di kampung. Rupanya mereka punya afiliasi politik. Kalau yang Senenan, afiliasinya ke Golkar. Nama kelompok pengajiannya Al-hidayah. Kalau yang Reboan, afiliasi politiknya ke PPP. Nah sekarang, ada satu lagi, Kemisan (Hari Kamis). Ini afiliasi politiknya ke PKB. Begitulah kondisi ibu-ibu di kampung.Ternyata mereka tidak buta politik. Dan begitulah kondisi PPP. Suaranya terpecah dan rebutan dengan PKB.
thamrindahlan
Niat Lansia mendaki gunung / Disway nasehati senam saja / Kenapa Anda tampak bingung / Posisi Menteri lebih berwibawa /
Johannes Kitono
Now posisi Monoarfa seperti " Sandwich " keatas sudah dijepit oleh SK Menkumham yang hanya dalam 4 hari sudah mensahkan pengurusan DPP Mardiono. Kebawah menghadapi kiai kiai yang tersinggung Pidato Amplop dan ada resiko kehilangan suara massa. Solusi terbaik adalah Suharso mundur tidak usah melawan Mardiono tapi tetap di Kabinet dan di DPP dikasih jabatan juga. Dengan demikian DPP kelihatan tetap solid dan masih akan dipilih oleh pemilih tradisional.
Mbah Mars
Nama Mardiono itu kuno. Konservatif. Biar terkesan milenial saya usul dibranding dengan nama beken Dion. Gut moning Pak Dion. Apa anda sedang membaca Disway ?
Jimmy Marta
Kayaknya perlu ganti nama, biar terlihat berubah. Saya pun usul partai itu ditulis PETIGA. Keren kan pak Dion..!
Kang Sabarikhlas
ini komen kemarin ndak bisa masuk... Menjelang siang kemarin saya lagi di karawang..eh anu..dihalaman, tepatnya duduk dipinggir teras Jatim Expo disamping parkir sepeda lipat cucu saya. Sambil makan lumpia kriuk + lombok +daunbawang+teh hangat, tiba-tiba Cak Dadi'ndukun muncul bersepeda ngebut sampai disebelah saya, langsung ngomong :"Kang, ternyata Pangeran Charles jadi raja ya..itu pidatonya di tv lama, aku ndak ngerti, ngomong apa Kang? di diswe pasti ditulis Abah". "Ada dijelaskan Pak Mirza, katanya pidatonya mengharukan tapi pidato 9 menit translate-nya cuma 9 detik awal". "oh..jadi tetap ndak tahu harunya kayak apa ya Kang"... saya diam, saya ajak Cak Di makan lumpa kriuk, tapi dasar Cak Di, sambil gigit lumpia bertanya lagi :"lho Kang, hp pean kok buka fb, bukan diswe?"... "iya, saya lagi baca 'catatan' GM di fb"... "lho Kang, itu Pak GM pentolan Tempo itu ya? sampean kenal juga?"... "bukan Cak Di, saya cuma berteman di fb"... wajah Cak Di jadi serius "tapi sama Abah, sampean kenal baik kan?"..."bukan juga, saya cuma folower di IGnya".... Cak Di tertawa "ealah...itu namanya teman halu!"... duh..malu, sudah jatuh miskuin, goblik, halu lagi.. ini nasib kayak paket komplit.
agus budiyanto
Suharso itu ibarat kacang lupa akan kulitnya. Dia bisa naik jadi ketua PPP karena keputusan Mba Maimoen. Begitu jadi, dia singkirkan Gus Yasin putra Mbah Moen. Mbah Moen sedo, tamatlah Suharso.