Hal in disebabkan konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh air banjir atau tidak bersih.
Ditambah lagi, selama banjir berlangsung banyak tumpukan sampah dan kotoran bercampur ke dalam rumah dan menempel di tubuh.
Asam lambung naik dan migren juga sering dialami orang usia produktif dan lansia ketika banjir usai.
Hal ini disebabkan karena korban banjir tidak mengonsumsi makanan sesuai gizi dan tidak makan tepat waktu. Apalagi ketika Anda selama beberapa hari tidak bisa mengakses keluar rumah atau berada di tempat pengungsian.
2. Masalah Kulit
Air banjir yang kotor rentan menyebabkan beragam masalah kulit. Salah satunya adalah ruam atau gatal-gatal. Seperti dijelaskan dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, ruam atau gatal–gatal pada kulit dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau parasit.
BACA JUGA: Daerah-Daerah yang Terendam Banjir di Kota Tasikmalaya, Berikut Ini 23 Titik Lokasi Genangan
Jika kulit kontak dengan air banjir dalam waktu yang lama juga dapat menyebabkan infeksi pada kulit.
“Untuk mencegah infeksi kulit, gunakan sepatu boot saat membersihkan rumah atau melakukan aktivitas di area banjir. Jangan lupa, bersihkan tubuh Anda dengan air dan sabun antiseptik supaya terhindar dari penyakit tersebut,” dr. Nadia menambahkan.
3. Penyakit yang Dibawa Nyamuk
“Masalah lain pasca banjir adalah kondisi itu menarik nyamuk,” kata dr. Adalja.
Menurutnya, nyamuk akan menemukan tempat berkembang biak di semua puing-puing yang bisa menampung air pasca banjir.
Beberapa penyakit yang dibawa nyamuk adalah demam berdarah (dbd) dan chikungunya.
Di Indonesia sendiri, demam berdarah kerap mewabah saat musim hujan tiba.
Untuk mencegah tertular penyakit melalui nyamuk, disarankan masyarakat untuk menggunakan penolak serangga atau memakai baju lengan panjang untuk menghindari gigitan nyamuk.