BANDUNG, RADARTASIK.COM – Sebanyak 192 pedagang kaki lima (PKL) di Teras Cihampelas atau Skywalk Cihampelas, kini hanya menyisakan sekira 20-an.
Berkurangnya jumlah pedagang ini merupakan imbas pandemi. Imbas kasus Covid-19 ternyata banyak di antaranya yang menenggelamkan usaha para PKL.
“Karena Covid, jadi tidak berjualan. Kurang dari lima puluh persen turun kemudian berdagang di bawah. Bahkan ada yang beralih profesi,” ungkap Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Kota Bandung, Atet Dedi Handiman.
Melihat kondisi ini pihaknya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bakal reaktivasi kegiatan jual beli di sana. Atet menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para pedagang lama.
BACA JUGA:Setelah Tugas Jadi Wali Kota Tasik Berakhir, Berikut Ini Strategi Golkar Hadapi Pilkada 2024
Mendengar bakal ada reaktivasi Teras Cihampelas, kata Atet, para PKL menyambut positif rencana yang dinilai amat membantu tersebut.
Kini, pemkot tengah menanti keseriusan calon pedagang.
“Mungkin minggu depan (pedagang) dikumpulkan lagi. Bagaimana komitmen mereka untuk bergerak bersama,” ucap Atet saat dihubungi, Minggu, 11 September 2022.
Dia menambahkan, aktivitas ekonomi di Teras Cihampelas memang harus ‘disegarkan’. Pasalnya, amat disayangkan apabila tempat relokasi PKL ini malah tidak berdayaguna.
BACA JUGA:Fantastis Harga Kuburan Termahal Dibadrol Rp6,3 Miliar dan Termurah Rp64 Juta
Lantaran bukan hanya berperan sebagai pusat perekonomian, Skywalk Cihampelas merupakan aset penting sebagai destinasi wisata.
Saat awal peresmian, skywalk terpanjang se-Asia Tenggara ini berhasil mencuri perhatian.
“Reaktivasi, bagaimana caranya Teras Cihampelas dikembalikan ke kondisi semula. Destinasi wisata sekaligus pusat perekonomian PKL,” imbuhnya.
Pemkot tengah bersiap menghidupkan tempat tersebut. Dari mulai ‘mix display’ atau mengajak brand-brand lokal turut berjualan, sampai kolaborasi dengan dinas terkait.
BACA JUGA:Macan Kumbang Serang 3 Warga: Tewas Ditenggelamkan ke Sungai, Udes Trauma Berkebun